Logo

NIB Bagi Pelaku Usaha di Surabaya Terbesar Keempat se-Indonesia

Reporter:

Minggu, 25 December 2022 03:00 UTC

NIB Bagi Pelaku Usaha di Surabaya Terbesar Keempat se-Indonesia

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan pelaku usaha yang telah mendapatkan NIB. Foto: Dokumen Diskominfo Kota Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Realisasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha di Surabaya, menjadi yang terbesar keempat se-Indonesia. Tercatat mulai tanggal 4 Agustus 2021 hingga 22 Desember 2022, sebanyak 57.828 NIB telah diterbitkan di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, realisasi penerbitan NIB Surabaya terbesar keempat se-Indonesi ini sejalan dengan program ekonomi kerakyatan yang digeber Pemkot Surabaya untuk mendorong perekonomian masyarakat.

"Dan itu terbukti dengan dengan laju ekonomi kita 7,17 persen (Tahun 2022). Kemudian penurunan kemiskinan (Tingkat Pengangguran Terbuka) dari 9,68 persen (2021) menjadi 7,62 persen (2022)," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Minggu 25 Desember 2022. 

Wali Kota Eri Cahyadi memastikan bahwa keberpihakan Pemkot Surabaya terhadap ekonomi kerakyatan akan terus dilakukan. Bahkan, pada tahun 2023, pemkot sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 triliun untuk UMKM Surabaya.

Baca Juga: Pegawa Pemkot Belanja Mamin UMKM Lewat e-Purchasing, Pesan Langsung Bayar!

"Sehingga ini akan kita teruskan di tahun 2023, dengan menggunakan belanja Rp3 triliun untuk kepentingan UMKM Surabaya," ujar Cak Eri, sapaan lekat Wali Kota Surabaya.

Bentuk keberpihakan pemkot terhadap ekonomi kerakyatan melalui sejumlah inovasi, rupanya juga mendapatkan apresiasi Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022. 

Penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut, diterima langsung Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Jakarta, Jumat, 23 Desember 2022.

"Penghargaan yang kita dapat kemarin adalah sebagai kota terinovasi. Ini kedua kali Kota Surabaya berturut-turut. Dan ini yang membuat kami menjadi semangat, menjadi motivasi kami bagaimana inovasi yang kita lakukan untuk kepentingan umat," kata Cak Eri.

Baca Juga: Gundih Surabaya Diresmikan Sebagai Kampung Ceria dan Batik Tin

Cak Eri juga menjelaskan, bahwa inovasi yang meraih IGA Tahun 2022 dari Kemendagri itu adalah aplikasi e-Peken dan program Jagongan Cegah Stunting (Jago Centing).

Melalui program Jago Centing, pemkot berkomitmen menekan angka stunting dengan dikoneksikan e-Peken untuk meningkatkan perekonomian dan peran serta masyarakat.

"Jadi inovasi-inovasi ini diperlukan (pemerintah daerah). Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Mendagri (Tito Karnavian) dan Pak MenPAN-RB (Abdullah Azwar Anas) yang terus memberikan kami motivasi untuk berinovasi. Karena tujuan inovasi ini adalah percepatan-percepatan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar," jelasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu memaparkan, bahwa inovasi e-Peken menjadi salah satu bukti keseriusan pemkot dalam mengentas kemiskinan dan mengurangi pengangguran. 

Bahkan melalui e-Peken, belanja APBD Kota Surabaya untuk sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK), menjadi yang terbesar se-Indonesia dengan capaian Rp1,2 triliun.

"Ini dibuktikan dengan e-Peken yang belanjanya semakin besar dan dibuktikan dengan belanja APBD Surabaya untuk produk UMKM Rp1,2 triliun," ungkapnya.