Logo

Nenek di Gresik Hidup Sebatang Kara, Lumpuh dan Butuh Perhatian Pemerintah

Reporter:,Editor:

Kamis, 15 October 2020 00:20 UTC

Nenek di Gresik Hidup Sebatang Kara, Lumpuh dan Butuh Perhatian Pemerintah

TERBARING: Nenek Samini yang hanya mampu merebahkan tubuhnya di kamar dan sesekali menengok keluar lewat cendela. Foto: Agus

JATIMNET.COM, Gresik - Samini, nenek berusia 80 tahun ini hanya mampu merebahkan badannya dan sesekali menengok keluar cendela kamar miliknya. Ia lakukan itu untuk menghirup segarnya udara saat di pagi hari.

Hal itu dilakukan menjadi rutinitas di setiap pagi, karena ia tidak bisa berbuat apa-apa. Di sisi lain, nenek Samini hidup sebatangkara, dan tidak bisa berjalan akibat penyakit diabetes yang dideritanya.

Dengan kondisi yang memperihatinkan, hidup sebatang kara, nenek Samini tinggal di sebuah rumah terbuat dari kayu di Desa Tenaru RT 05, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, dan hanya mampu menunggu bantuan orang lain.

Sebab, sehari-hari Samini hanya berada diatas tempat tidur, yang cendelanya langsung menyorot ke luar rumah. Hal yang lebih memprihatinkan, kehidupannya tidak ada sentuhan ataupun perhatian bantuan dari pemerintah selain uang yang diterima dalam waktu tiga bula sekali dan tidak rutin.

BACA JUGA: Kasasi Jaksa Ditolak, Petani Asal Gresik Bebas Dari Jeratan Hukum

"Kalau bantuan berupa uang dapat Rp 300 ribu dalam tiga bulan sekali, itupun jarang-jarang dapatnya," ujar Suwati, tetangga yang setiap hari mengirim makanan, Rabu 14 Oktober 2020.

Dijelaskan Suwati, Samini merupakan istri pamannya bernama Josari yang relah meninggal dunia pada Juli 2020 lalu, sehingga Samini harus hidup sebatang kara. "Sudah tidak punya anggota keluarga lagi. Makanya saya setiap hari yang mengirim makan dan bersih-bersih rumah. Setelah itu saya pulang lagi," papar Suwati yang tinggal satu desa dengan Samini.

Bantuan berupa sembako, lanjut Suwati, nenek Samini tidak pernah mendapat bantuan sembako baik itu dari pemerintah, sementara pengobatan penyakitnya dirawat seorang bidan yang masih keluarga Kades setempat. 

BACA JUGA: Pandemi, DPRD Gresik Prioritaskan Program BK Jadi Stimulus Pulihkan Ekonomi Masyarakat

Suwati berharap, pemerintah ikut memikirkan nasib warganya yang membutuhkan perhatian seperti nenek Samini, agar bisa meringankan kebutuhan nenek Samini.

Sementara Kepala Dinas Sosial, Sentot Supriohadi saat dikonfirmasi mengaku telah memberikan perhatian, bahkan jauh sebelum kondisi nenek Samini seperti saat ini dan masih bersama mendiang suaminya.

"Lewat Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) pasti kita minta perhatian, dan setiap ada bantuan pasti di utamakan, beliau sudah punya BPJS, juga dapat bantuan sosial tunai," tukas Sentot.

Pihaknya berharap tidak hanya TKSK saja, namun perangkat desa juga diharap memberi perhatian khusus. "Kami yakin pemerintah hadir, namun demikian akan kami cek lagi," kata nya mempungkasi.