Jumat, 30 April 2021 04:40 UTC
PANEN RAYA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memanen padi varietas Kreasi Insan Petani (KIP) di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Selasa, 6 April 2021. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo mulai bulan Mei 2021 bakal menggantikan tunjangan beras yang sebelumnya uang tunai diganti dengan beras hasil dari para petani lokal.
Sekretaris Daerah Ponorogo Agus Pramono mengatakan nantinya setiap ASN akan menerima jatah beras sebanyak 10 kilogram untuk setiap bulannya. Beras tersebut nantinya akan dikelola oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) yang sebelumnya telah ditunjuk untuk mengelola gabah dan beras dari para petani.
“Akhir bulan ini pesanan sudah masuk di bagian perekonomian, setelah itu diserahkan kepada gapoktan, sehingga Mei sudah dilakukan pengedropan di masing-masing SKPD,” kata Agus, Jumat, 30 April 2021.
Ia menuturkan saat ini telah ada 50-an gapoktan yang tersebar di 21 kecamatan dan telah siap untuk mengakomodir tunjangan beras untuk para ASN. Untuk kebutuhan gabah dan beras nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing gapoktan.
BACA JUGA: Ramadan dan Idulfitri Stok Beras di Ponorogo Dipastikan Aman
“Gapoktan juga akan membeli gabah petani dengan harga terbaik,” tutur Agus.
Agus menambahkan nantinya seluruh gapoktan yang ditunjuk juga akan melayani teknis tunjangan beras kepada seluruh SKPD yang ada di Ponorogo. Mereka juga siap untuk menerima komplain terkait dengan mutu beras yang ada saat ini.
Kebijakan ini juga dimaksudkan agar kerisauan para petani padi di Ponorogo terkait harga gabah yang sering anjlok pada musim panen dapat teratasi. Sehingga dengan adanya tunjangan beras bagi para ASN ini akan menciptakan pasar yang jelas bagi para petani untuk menikmati hasil panennya.
“Kualitas beras yang akan diberikan yakni kualitas medium, namun ke depannya juga akan kita siapkan beras kualitas premium,” kata Agus.