Logo

MRI Hasilkan Energi Listrik 4,9 MW dari Pengolahan Limbah Vinase Cair

Reporter:

Kamis, 12 July 2018 15:35 UTC

MRI Hasilkan Energi Listrik 4,9 MW dari Pengolahan Limbah Vinase Cair

Komisaris Utama MRI Indra WInarno (tengah) menunjukkan penghargaan dari Majalah Swa. Foto : Dok. MRI.

JATIMNET.COM – Komitmen yang ditunjukkan PT Molindo Raya Industrial (MRI) terhadap limbah sisa produksi cukup tinggi. Salah satu perusahaan ethanol berbahan limbah pabrik gula dan molasses itu berusaha memposisikan diri sebagai perusahaan yang ramah lingkungan.

Salah satu komitmennya dengan mengolah limbah menjadi pupuk kalium organik yang kemudian kembali digunakan di lahan tebu. Perusahaan yang sudah berusia 53 tahun ini tengah mengusung konsep green manufacture atau perusahaan ramah lingkungan.

“Di satu sisi kami meningkatkan befisiensi material dan energi pada proses produksi. Pada sisi lain kami mengupayakan untuk meminimalkan kerusakan lingkungan mendekati titik nol,” jelas Direktur Utama MRI, Arief Goenadibrata, Kamis, 12 Juli 2018.

Menurut dia, pengelolaan limbah dilakukan MRI ini telah hasilkan energi listrik 4,9 MW dari pengelohan limbah vinase cair. Itu sudah berjalan sejak tahun 2009 dengan menghasilkan ethanol 80 juta liter per tahun untuk membangun green house seluas tiga hektar.

Fungsinya untuk mengeringkan limbah secara alami, kemudian dicampur dengan berbagai bahan untuk dijadikan pupuk organik. Termasuk melakukan kerjasama dengan Petrokimia Gresik guna penyaluran pupuk petroganik ke petani tebu dari limbah yang sudah kelola.

“Ada juga limbah yang bisa dipakai untuk pakan ternak, dan sudah dicoba di beberapa desa binaan di Salatiga, Jawa Tengah,” ujar dia.

Usai melakukan pegembangan limbah sisa produksi, MRI juga mengelola limbah vinase cair. Limbah vinase cair ini akan diolah menjadi sumber energi listrik dengan mesin boiler.

“Saat ini dalam proses pembangunan boiler vinase, dan kami targetkan beroperasi pada awal 2019. Vinase boiler ini mampu menghasilkan 56 ton uap yang akan dikonversi menjadi energi listrik 4,9 MW listrik,” jelas Arief.

Arief ini sendiri juga mengungkapkan, kalau sebenarnya untukmengoperasikan pabrik yang membutuhkan daya sebesar 4,5 MW itu sudah cukup. Hal ini yang menjadi komitmen MRI sebagai perusahaan mengedepankan green manufacture terbayar dengan penghargaan dari Majalah Swa sebagai industri terbaik kedua dalam ajang Indonesia Green Company Award 2018.