Logo

Belajar dari Gareth Bale, Pentingnya Investasi Sedari Awal

Belajar Kelola Aset agar Masa Tua Tetap Sejahtera
Reporter:,Editor:

Minggu, 09 November 2025 00:00 UTC

Belajar dari Gareth Bale, Pentingnya Investasi Sedari Awal

Gareth Bale saat memegang trofi juara. Foto: Real Madrid FC

JATIMNET.COM - Beberapa waktu lalu, mantan mega bintang Real Madrid dan Timnas Wales, Gareth Bale sempat mengungkapkan pengakuannya kepada media. Bahwa di masa kejayaannya sebagai pesepakbola, ia sempat merasakan ketakutan bangkrut dan jatuh miskin saat pensiun.

Ketakutan itu memang tak terjadi. Sejak pensiun sebagai atlet pada dua tahun silam, kini di tahun 2025 Gareth Bale tercatat masih memiliki harta hingga Rp2,3 Triliun. Jumlah ini melampaui total pendapatan daerah Kabupaten Probolinggo yang pada tahun 2025 ini diproyeksikan mencapai Rp2,4 Triliun.

Gareth Bale tak jatuh miskin usai pensiun dari lapangan hijau karena ia mampu menginvestasikan sebagian pendapatan fantastisnya saat masih menjadi mega bintang sepak bola.

Sebagai orang yang pernah merasakan status sebagai pemain dengan gaji termahal di dunia, Gareth Bale rajin menginvestasikan pendapatannya ke berbagai instrumen keuangan. Ia juga menjalankan sejumlah bisnis setelah pensiun, yang dananya berasal dari gajinya sewaktu masih sebagai pesepakbola.

Kekhawatiran Gareth Bale akan bangkrut setelah pensiun sebenarnya cukup beralasan. Ada banyak pesepakbola top dunia, yang kaya raya saat masih aktif bermain, namun jatuh miskin setelah gantung sepatu.

Pelajaran penting yang bisa diambil dari sini adalah tentang pentingnya investasi sedari mungkin. Kesadaran akan hal ini tidak saja penting bagi profesi tertentu, namun bagi semua orang. Dengan berinvestasi, anda tidak hanya menabung untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan diri untuk berbagai kebutuhan hidup di masa mendatang.

Semakin dini kita sadar dan mulai belajar berinvestasi, maka akan semakin bagus pula kita merencanakan hari tua kita nanti.

Gaji atau penghasilan yang kita milik hari ini, mungkin cukup untuk saat ini. Namun, seiring waktu, tanggungan hidup akan bertambah—mulai dari pasangan, anak, hingga orang tua. Semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit: pendidikan anak, cicilan rumah, kesehatan, hingga kebutuhan harian.

Kenyataannya, kebutuhan finansial akan terus meningkat seiring bertambahnya usia dan tanggung jawab.

 

Apa Itu Investasi?

Secara sederhana, investasi adalah tindakan mengalokasikan sejumlah dana saat ini untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Misalnya, anda menyisihkan uang Rp50.000 dan menaruhnya pada instrumen tertentu dengan harapan nilainya meningkat setelah beberapa waktu. Prinsipnya sederhana: menunda penggunaan uang hari ini agar memiliki nilai lebih besar esok hari.

Namun, penting untuk diingat bahwa investasi bukan sekadar soal keuntungan. Di balik potensi imbal hasil, selalu ada risiko yang harus dipahami. Karena itu, berinvestasilah dengan pengetahuan yang cukup dan tujuan yang jelas.

 

Mengapa Investasi Itu Penting?

Salah satu alasan utama pentingnya investasi adalah inflasi. Inflasi membuat harga barang dan jasa terus naik dari tahun ke tahun, sementara nilai uang anda tidak ikut naik. Contohnya, jika dulu harga jajanan hanya Rp500, kini bisa mencapai Rp2.000 atau lebih. Artinya, daya beli uang anda berkurang.

Melalui investasi, anda dapat melindungi nilai uang dari inflasi. Selama hasil investasi anda melebihi laju inflasi tahunan, maka aset anda tetap aman atau bahkan bertumbuh. Inilah mengapa menunda investasi berarti membiarkan nilai uang anda perlahan terkikis.

Jenis-Jenis Investasi yang Perlu Diketahui

Secara umum, investasi dibagi menjadi dua jenis: aset riil dan aset finansial.
Aset riil meliputi barang berwujud seperti emas, tanah, atau properti. Nilainya cenderung meningkat seiring waktu, sehingga banyak dipilih sebagai sarana investasi jangka panjang.

Sementara aset finansial melibatkan surat berharga seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Jenis ini lebih mudah diakses dan cocok untuk pemula yang ingin belajar mengelola risiko sekaligus memahami dunia keuangan modern.

Tiga Instrumen Finansial Populer

  1. Saham
    Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Dengan membeli saham, anda berhak atas sebagian keuntungan perusahaan tersebut. Potensi keuntungannya besar, namun risikonya juga tinggi karena harga saham bisa naik dan turun dengan cepat.
  2. Obligasi
    Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Anda meminjamkan uang kepada pihak penerbit dan akan menerima bunga dalam jangka waktu tertentu. Risiko obligasi relatif lebih rendah dibanding saham, tetapi keuntungannya juga tidak sebesar saham.
  3. Reksa Dana
    Bagi pemula, reksa dana adalah pilihan ideal. Dalam reksa dana, dana anda dikelola oleh manajer investasi profesional. Anda tidak perlu repot menganalisis pasar karena semuanya sudah diurus oleh pihak yang berpengalaman. Reksa dana juga terjangkau—mulai dari Rp100.000 saja, anda sudah bisa mulai berinvestasi. Selain itu, keuntungannya tidak dikenai pajak dan pencairannya relatif mudah.

Investasi Butuh Pengetahuan dan Keamanan

Meski terlihat menguntungkan, investasi tetap memiliki risiko. Karena itu, keamanan menjadi hal utama. Pastikan lembaga investasi yang anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda dapat mengeceknya langsung di situs resmi ojk.go.id.

Selain itu, periksa kejelasan identitas perusahaan, termasuk alamat kantor dan izin operasionalnya. Untuk investasi reksa dana, pastikan agen yang melayani anda memiliki izin resmi sebagai WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana). Jika ada individu yang menawarkan investasi reksa dana tanpa izin atau tanpa mewakili perusahaan resmi, sebaiknya hindari.

Mulailah dari Sekarang

Banyak orang menunda investasi karena merasa belum punya cukup uang. Padahal, nominal bukanlah hal utama. Yang terpenting adalah membangun kebiasaan dan disiplin untuk berinvestasi. Mulailah dari kecil, yang penting konsisten.

Investasi adalah perjalanan panjang, bukan lomba cepat. Proses belajar dan evaluasi akan membuat anda semakin bijak dalam mengelola keuangan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai, tetapi semakin cepat anda mulai, semakin besar peluang masa depan yang aman secara finansial.

Penutup: Bijak dan Berani Melangkah

Berinvestasi bukan hanya tentang mengejar keuntungan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih tenang dan mandiri. Jadi, jangan takut untuk memulai. Belajar, pahami risikonya, dan bertindak dengan perencanaan yang matang.

Karena pada akhirnya, masa depan keuangan anda tidak akan berubah hanya dengan menunggu. Ia berubah ketika anda berani mengambil langkah pertama—hari ini.