Kamis, 20 March 2025 23:00 UTC
Suasana lokasi khusus membesuk di ruang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto. Foto: Hasan.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Ketika pertemuan dapat berlangsung setiap waktu, mungkin kebersamaan merupakan hal yang biasa. Namun, saat pertemuan sulit dilakukan, maka kebersamaan menjadi sesuatu yang istimewa.
Mungkin, hal ini yang dirasakan sebagian warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto, Kamis sore, 20 Maret 2025.
Mereka berkesempatan berbuka puasa bareng keluarga yang menjenguknya di Lapas. Rasa haru, bahagia, perasaan bersalah mungkin menggelayut di benak puluhan warga binaan dalam kegiatan itu.
"Baru kali ini bisa berbuka puasa bareng keluarga, jadi seperti di rumah," ungkap Laskar Teguh (36), salah seorang warga binaan.
BACA: Jelang Lebaran, Ribuan Botol Miras Dimusnahkan di Probolinggo
Suasana haru terasa begitu kental di ruang besuk Lapas Kelas IIB Mojokerto waktu itu. Puluhan warga binaan beserta keluarganya nampak melebur dalam kebersamaan. Mereka bercengkrama sembari menunggu azan Magrib sebagai penanda berpuasa pusa.
Sebagian di antara warga binaan dan keluarganya juga ada yang memilih ngabuburit dengan menonton pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia melawan Australia. Pertandinngan yang disiarkan secara langsung itu disaksikan dari televisi berukuran besar.
Suasana haru semakin kental ketika kumandang azan telah tiba. Sebagian pembesuk telah membawa bekal untuk dinikmati bersama keluarga yang masih menjalani hukuman pidana.
BACA: Menjelang Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Tambal Ribuan Titik Jalan Berlubang
Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto Rudi Kristiawan sengaja memasukan program berbuka puasa bagi warga binaan untuk memberikan rasa nyaman pada warga binaan.
"Ini juga untuk mengobati rasa kerinduan warga binaan bersama keluarganya, sambil nonton pertandingan Timnas Indonesia," katanya.
Program warga binaan bisa berbuka bersama keluarganya ini disediakan pihak Lapas setiap hari Kamis. Tiap momen, kuota warga binaan sebanyak 50 orang.
"Dilakukan satu minggu sekali dengan kuota 50 orang, karena tidak semua warga binaan keluarganya bisa datang, setiap hari Kamis," pungkasnya.
