Senin, 12 October 2020 14:00 UTC
MOERSID GALLERY. Maket Morsid Gallery karya Daniel yang jadi juara dua tingkat nasional dan akan mewakili Indonesia dalam The 9th Asia Contest of The Architectural Rookie Award 2020. Foto: Humas UK Petra Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Mahasiswa program studi Arsitektur Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Daniel Richard, bangga namanya berhasil menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam kompetisi The 9th Asia Contest of The Architectural Rookie Award 2020.
Kompetisi ini akan digelar di Nanjing, China, 20-22 November 2020 secara online atau dalam jaringan (daring). Kompettisi ini diselenggarakan oleh Asia United Architecture Association atau Asosiasi Arsitektur Asia yang berlokasi di Osaka, Jepang.
“Karya saya mewakili Indonesia dalam kompetisi karya khusus mahasiswa Arsitektur tingkat satu hingga tiga dari berbagai negara yang ada di Asia," kata Daniel, Senin, 12 Oktober 2020.
BACA JUGA: UK Petra Kenalkan Green Building ke Mahasiswa Australia
Mahasiswa angkatan tahun 2017 ini menjelaskan dalam tingkat seleksi nasional yang digelar 26 September 2020, ia bersaing dengan 49 peserta dari 17 perguruan tinggi di Indonesia.
Dari seleksi tersebut, hanya dua kontestan yang lolos mewakili Indonesia berkompetisi di tingkat Asia dan salah satunya Daniel yang jadi juara kedua tingkat nasional.
Lolosnya Daniel berkat idenya membuat karya arsitektur berjudul Moersid Gallery. Moersid Gallery adalah galeri yang didesain untuk mengingat arsitek Indonesia bernama Adhi Moersid.
“Terletak di Jalan Balai Pemuda di samping Bioskop Indra dengan luas kurang lebih 4.000 meter persegi, Moersid Gallery didesain untuk menjawab kebutuhan komunal. Area publik diturunkan untuk menghasilkan kualitas ruang yang intim dalam interaksi sosial seperti adanya area berkumpul, galeri temporer, dan kafe outdoor," ia menjelaskan.
Daniel mengungkapkan komposisi Moersid Gallery didesain untuk merepresentasikan karakter dari karya arsitektur Adhi Moersid yang bersifat tradisional kontemporer, dan menggunakan cahaya alami untuk menghidupkan karakter ruang.
“Sehingga proses desain dari Moersid Gallery menginterpretasikan karakter atau nilai yang dibawa dengan membuat sebuah gubahan massa berwarna gelap yang tidak mencolok namun di dalamnya terdapat sumber cahaya skylight yang menembus void dari ruang galeri di lantai dua," ia menerangkan.
BACA JUGA: Usung Design of Cultural-Monumental Spaces in Surabaya, 81 Karya Mahasiswa Dipamerkan Secara Virtual
Menurutnya, cahaya tersebut akan menerangi ruang komunal di bawahnya untuk merepresentasikan hubungan koneksi antara manusia dan penciptanya.
Daniel mencoba untuk merepresentasikan nilai karya Adhi Moersid ke dalam bahasa arsitektur tradisional yang kontemporer. Ia berharap dapat menjadi juara pada kontes tingkat Asia November mendatang.
“Meskipun lomba diadakan secara online, saya berharap prosesnya lancar. Saya hanya akan merapikan hasil penyampaian konsep arsitektur agar lebih tertata dan mudah dipahami juri," ia memungkasi.