Rabu, 17 June 2020 09:40 UTC
PCR. Kapten Mobil Laboratorium PCR BNPB, Sandi Andika pamit ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akrab dipnggil Risma.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dua unit mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang beberapa minggu ini sudah melakukan tes swab di Surabaya harus berpamitan. Karena harus melanjutkan tugasnya berkeliling ke daerah lain di Indonesia.
Sebelum meninggalkan Kota Pahlawan, para petugas mobil laboratorium PCR itu menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang sedang berada di dapur umum Balai Kota Surabaya, untuk berpamitan.
Saat berpamitan, wanita yang akrab disapa Risma ini mengucapkan terima kasih karena sudah membantu warga Kota Surabaya dalam menangani Covid-19.
“Terima kasih mas-mas dan mbak-mbak. Sudah melayani masyarakat Surabaya selama beberapa minggu ini. Matur nuwun (terima kasih),” kata Risma, Rabu 17 Juni 2020.
BACA JUGA: Dibantu Mobil Lab PCR, Pasien Sembuh Covid-19 di Surabaya Terus Bertambah
Selain itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama berada di Surabaya terdapat hal yang kurang berkenan. "Maaf jika selama di sini (Surabaya) ada yang kurang berkenan. Sekali lagi terima kasih,” ia menandaskan.
Risma pun kemudian memberikan beragam kenang-kenangan cinderamata kepada mereka. Mulai dari patung lampu hias ikon Suroboyo hingga kain batik buatan UMKM Dolly. “Kalian kalau pernah dengar Dolly ya ini hasil karyanya sekarang,” ia mengungkapkan.
Sementara, Kapten Mobil Laboratorium PCR BNPB, Sandi Andika mengatakan, selama berada di Surabaya ini bakal menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Apalagi masyarakat di Kota Pahlawan orangnya ramah-ramah. "Orangnya ramah dan menyenangkan. Banyak cerita lucu dan menarik di sini,” kata Sandi Andika.
Ia mengungkapkan bahwa mobil laboratorium PCR dari BNPB ini fokus pada tes swab untuk masyarakat. Sejak awal dioperasikan hingga Selasa 16 Juni 2020, mobil ini telah melakukan pemeriksaan swab sekitar 5 ribu. “Untuk kategori usianya beragam. Ada yang anak kecil sampai usia lanjut,” ia menerangkan.
BACA JUGA: Alat PCR di Surabaya Sehari Seribu Sampel Tes Swab Covid-19
Kapten Mobil Laboratorium PCR ini juga menceritakan antusias warga yang tinggi dalam mengikuti tes swab. Selama beberapa minggu di Surabaya, jumlah pasien yang dites sudah ribuan. Seperti misalnya yang sebelumnya dilakukan di Gelora Pancasila dan Hotel Asrama Haji.
"Antusias warga Surabaya cukup tinggi angkanya. Hanya ada satu dua orang yang akhirnya tidak jadi swab setelah registrasi,” ia mengungkapkan.
Sandi menyebut, dalam satu mobil laboratorium PCR itu terdapat enam orang yang mengendalikan. Enam orang tersebut masing-masing punya tugas dan fungsi. Mereka terdiri dari kapten, asisten kapten, swaber, ekstracen, analis dan petugas maintenance.
“Jadi setelah dari swaber kan perlu di ekstrac dulu setelah itu ada dari analis. Analis itu yang berfungsi untuk memasukkan hasil dari specimen ini ke dalam mesin dan dia menganalisis hasilnya,” ia memungkasi.