Logo

Menuju Kota Hijau, Probolinggo Siap Terapkan Energi Tenaga Surya

Reporter:,Editor:

Senin, 26 May 2025 11:00 UTC

Menuju Kota Hijau, Probolinggo Siap Terapkan Energi Tenaga Surya

‎Pemkot Probolinggo saat audiensi bersama PT Agra Surya Energy membahas kerja sama pengembangan PLTS dan PJUTS Kantor Wali Kota Probolinggo, Senin, 26 Mei 2025. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM , Probolinggo - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus mendorong transformasi menuju kota hijau dan berkelanjutan. Salah satunya lewat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS).

‎Langkah awal dari program ini ditandai dengan audiensi resmi bersama PT Agra Surya Energy di Kantor Wali Kota Probolinggo, Senin, 26 Mei 2025.

‎Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin menerima kunjungan dari tim PT Agra Surya Energy yang dipimpin oleh Marketing dan Business Development Manager Dwiky Tistianto.

‎Dwiky menyampaikan bahwa pihaknya menawarkan skema investasi berkonsep zero investment.  Dalam konsep ini, biaya pembangunan infrastruktur PLTS dan PJUTS akan ditanggung oleh perusahaan.

BACA: 32 Unit PJU Tenaga Surya Kemenhub Segera Dipasang di Probolinggo

Dengan demikian, pihak pemkot tidak mengeluarkan anggaran di awal. Proyek ini akan dijalankan dalam masa kontrak jangka panjang dengan durasi waktu antara 15-20 tahun.

‎“Dengan skema ini, Pemkot Probolinggo dapat menikmati pemanfaatan energi matahari tanpa harus terbebani investasi awal. Bahkan, tarif listrik yang dihasilkan diperkirakan sekitar 10 persen lebih murah dibandingkan tarif listrik konvensional dari PLN,” jelas Dwiky.

‎Lebih dari sekadar efisiensi finansial, proyek ini memiliki dimensi manfaat yang lebih luas. Menurut Dwiky, penggunaan energi surya akan mendukung penurunan emisi karbon di sektor pemerintahan.
Hal ini sekaligus membuka peluang untuk meraih sertifikasi bangunan ramah lingkungan atau green building.

‎Menariknya, proyek ini juga memprioritaskan aspek kemandirian industri nasional. PT Agra Surya Energy menyatakan bahwa penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi prioritas dalam pelaksanaan proyek.

BACA: Tjiwi Kimia Kenalkan Kertas Food Grade dan Polibag Ramah Lingkungan

Panel surya yang digunakan berasal dari pabrik milik perusahaan yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah ini. Probolinggo dipilih sebagai salah satu lokasi percontohan karena dinilai memiliki iklim dan infrastruktur yang mendukung pengembangan energi terbarukan.

‎PT Agra Surya Energy sebelumnya telah melaksanakan proyek serupa di lingkungan Gedung DPR RI dan Mahkamah Agung. Maka, kini tengah menjajaki kerja sama dengan daerah lain seperti Kabupaten Tulang Bawang dan Pemerintah Provinsi Bali.

‎“Kami melihat Kota Probolinggo sebagai kota yang progresif dalam hal inovasi. Setelah dilakukan survei lokasi, kami akan menyiapkan skema legal dan komersial yang sesuai agar proyek ini dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,” tambah Dwiky.

‎Wali Kota Aminuddin menyampaikan apresiasinya. Ia menilai kerja sama ini sangat relevan dengan arah kebijakan pemkot yang berkomitmen pada pembangunan berwawasan lingkungan.

‎“Pemanfaatan energi matahari di gedung-gedung pemerintah adalah langkah konkret dalam menciptakan efisiensi dan keberlanjutan. Setelah masa kontrak berakhir, seluruh aset bisa menjadi milik pemkot. Artinya, ini investasi jangka panjang tanpa risiko besar,” ujarnya.

BACA: Panen Kangkung, Wali Kota Probolinggo Dorong Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Lokal

‎‎Aminuddin juga meminta perangkat daerah terkait, terutama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk segera menindaklanjuti kerja sama ini secara administratif dan legal hingga tahap finalisasi kontrak.

‎“Jika tidak ada kerugian atau risiko berarti, dan manfaatnya jelas bagi pemerintah maupun masyarakat, saya kira ini harus segera kita realisasikan. Kita tidak boleh terlambat dalam menyambut peluang baik,” tegasnya.

‎Ke depan, proyek ini diharapkan tak hanya memperkuat infrastruktur energi ramah lingkungan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Timur untuk ikut beralih ke energi terbarukan sebagai bagian dari solusi perubahan iklim.