Logo

Menko PMK Muhadjir Effendi Minta Kepala Desa Gunakan DD Untuk Penanganan Stunting

Reporter:,Editor:

Minggu, 09 October 2022 09:00 UTC

Menko PMK Muhadjir Effendi Minta Kepala Desa Gunakan DD Untuk Penanganan Stunting

Kunjungan. Menko PMK Muhadjir Effendi Saat Menghadiri Rangkaian Milad Muhammadiyah di Probolinggo. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi meminta seluruh kepala desa agar menggunakan dana desa (DD), untuk menanggulangi masalah stunting di wilayahnya.

Itu disampaikan Muhadjir, saat berkunjung ke Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo dalam rangka Rangkaian Milad Ke-113 Muhammadiyah, pada Minggu 9 Oktober 2022.

Kepada wartawan, Muhadjir menyebutkan, kalau pihak kepala desa lah yang sebenarnya mengerti, berkaitan berapa jumlah wanita hamil dan balita yang ada di wilayahnya.

Oleh karenanya, penggunaan dana desa tepat dilakukan, mengingat pembiayaannya ditanggung bersama. Ditanggung renteng, baik dari pusat hingga daerah. "Itu sudah ada Perpresnya No 72 Tahun 2021, berkaitan Percepatan Penangan Stunting," tuturnya.

Baca Juga: Anggaran Penanganan Stunting di Sampang Mencapai Rp 8 Miliar 

Lanjut Muhadjir, ia menyarankan masyarakat memanfaatkan bahan pangan lokal, serta menghindari bahan pangan kemasan yang belum diketahui pasti isinya. "Semisal telur dan ikan, pastinya pangan tersebut sudah terjamin gizinya yang baik untuk ibu hamil dan menyusui,"terangnya.

Pun demikian, berkaitan pemanfaatan lokal wisdom. Yakni berupa ramuan, obat-obatan dan herbal yang menjadi pengobatan secara turun temurun di tiap daerah yang ada di nusantara. 

"Di setiap daerah itu, pasti mempunyai sejarah panjang dari nenek moyangnya. Baik ramuan dan makanan, itu pasti nilainya lebih baik dibanding barang belian dan kemasan,"papar Muhadjir.

Imbuh Muhadjir, guna mendukung program pencegahan stunting, kedepan di setiap puskesmas bakal dilengkapi alat USG (Ultrasonografi). Berikut penyiapan alat ukur dan timbangan di tiap posyandu, di mana kedua alar tersebut telah sesuai standart WHO.