Logo

Menko Darmin Komentari Libra, Mata Uang Baru Facebook

Reporter:,Editor:

Sabtu, 20 July 2019 14:17 UTC

Menko Darmin Komentari Libra, Mata Uang Baru Facebook

BERSAMA MENKO: Menko Perekonomian Darmin Nasution bersamaan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Villa Pantai Solong. Foto: Ahmad Suudi.

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Darmin Nasution mengomentari munculnya Libra, mata uang baru yang digagas Facebook. Libra merupakan mata uang blockchain yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran online sebagaimana Bitcoin.

Darmin mengingatkan bila ada mata uang yang belum jelas sistim pengontrolannya, sebaiknya tidak digunakan. Berbeda dengan uang kertas yang dikontrol bank sentra masing-masing negara.

"Begini, kalau mata uang yang belum terkontrol dengan baik seperti uang kertas, tidak usah mendorong," kata Darmin pada Jatimnet, di Villa Pantai Solong, Banyuwangi, Jumat 19 Juli 2019.

BACA JUGA: Menko Perekonomian Sebut Kredit Macet KUR Paling Kecil

Dia menjelaskan semua mata uang kertas memiliki penanggung jawab. Bila ada mata uang baru, juga harus dipastikan siapa yang bertanggung jawab.

"Jangan nanti, kenapa-kenapa siapa tanggung jawab?" ujarnya kemudian.

Keberadaan Libra sebagai mata uang baru diumumkan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg di akun resminya di Facebook, Selasa 18 Juni 2019. Diungkapkannya Libra yang bisa digunakan melalui aplikasi gawai Calibra yang menyerupai dompet digital itu rencananya diluncurkan tahun 2020.

BACA JUGA: Usaha Mikro Kecil Sektor Produksi Diprioritaskan Dapat KUR

Facebook bersama puluhan perusahaan kelas dunia membangun asosiasi nirlaba Calibra Association bermarkas di Swiss. Dalam laman yang disertakan Mark, Libra.org, tercantum sebagai anggota asosiasi dari Mastercard, Paypal, Visa, Ebay, Uber, Spotify, Vodafone dan Facebook sendiri.

Masing-masing anggota asosiasi, dikabarkan akan memiliki komputer yang disebutkan sebagai node validasi jaringan Libra. Disebutkan pula untuk menjadi node, sebuah entitas harus berinvestasi setidaknya sebesar USD 10 juta.

"Ini adalah awal dari perjalanan yang menarik dan saya berharap untuk berbagi lebih cepat," kata Mark terkait ambisi barunya itu.