Reporter

Jatimnet

Minggu, 23 September 2018 - 09:00

JATIMNET.COM, Sidoarjo – Aroma kopi yang disangrai begitu kuat saat tiba di halaman parkir kedai 45_coffeeshop and roastery di Perum Grha Asri, Sukodono, Sidoarjo. Rupanya sang empu sedang menyangrai kopi single origin (biji kopi murni).

“Hampir tiap hari kami me-roasting (menyangrai) kopi,” terang Rizal, salah satu barista di kedai tersebut saat dijumpai Jatimnet, Selasa 18 September sekitar pukul 13.00 WIB.

Benar saja. Aroma itu keluar dari lantai dua yang merupakan ruang roasting. Asap dan aromanya tercium hingga pos keamanan yang jaraknya sekitar 100 meter dari kedai.

Tidak ada yang boleh mondar-mandir di ruang tersebut. Hanya petugas dan pemilik kedai yang bebas bergerak.

Benar saja, beberapa menit kemudian pemilik kedai, Paul Chrismawan menemui Jatimnet. Mengenakan kaus putih dipadu celana coklat, pria kelahiran Ambarawa itu menunjukkan beberapa koleksi kopi di lantai satu.

“Kami punya sekitar 80 jenis kopi di dalam toples yang ditata rapi di etalase lantai satu. Kopi dari Aceh hingga Papua ada di sini. Mulai robusta, Arabica, maupun excelsa ada. Lengkap,” katanya.

Tinggal tunjuk kopinya, barista akan melayani dengan berbagai metode. Mulai dari metode V60, flat bottom, aeropress, Vietnam drip, sampai shyphon untuk single origin. Begitu juga dengan espresso, cappucino dan beberapa minuman kopi lainnya.

Salah satua pemandangan dari lantai empat. FOTO: Nur Annisa.

Salah satua pemandangan dari lantai empat. FOTO: Nur Annisa.

Di kedai ini terdapat empat lantai. Lantai satu terdapat minibar dan ruang pamer kopi, selain terdapat meja-kursi untuk menyeduh kopi. Di lantai satu juga terdapat barista tool, yakni peralatan untuk barista maupun kafe dan kedai.

Adapun lantai dua terdapat musala, ruang roasting, dan meja-kursi untuk menyeduh kopi. Beranjak ke lantai tiga terdapat beberapa koleksi kopi yang lebih sedikit dibanding lantai satu.

“Kami tidak mungkin membawa kopi dari lantai satu ke lantai tiga. Maka itu kami sediakan minibar dan beberapa koleksi kopi di lantai tiga, untuk melayani pelanggan,” terang Paul, sapaannya.

Di lantai empat terdapat tempat yang terbuka atau open roof. Tempat ini, menurut Paul, kerap dipilih pelanggan karena bisa menyaksikan kawasan sekitar Sukodono saat cuaca cerah.

Tempat ini Instagram-able, lantaran kerap digunakan untuk foto-foto dan diunggah ke media sosial. “Ketika matahari hendak tenggelam, pemandagannya sangat istimewa,” ungkapnya.

Usai menunjukkan tempat, Paul membuka obrolan dengan menceritakan lika-liku usahanya. Sama seperti pengusaha pada umumnya, jatuh-bangun dirasakan pria kelahiran Ambarawa, Jawa Tengah 26 Desember 1976 itu.

Semuanya sudah dirasakan pengusaha kopi asal Sidoarjo ini hingga dia mampu memiliki kafe yang buka mulai pukul 08.00 WIB hingga dini hari.

Baca Juga

loading...