Logo

Mengapa Banjir dan Tanah Longsor Disebut Bencana Hidrometeorologi ?

Reporter:

Rabu, 19 October 2022 03:40 UTC

Mengapa Banjir dan Tanah Longsor Disebut Bencana Hidrometeorologi ?

Ilustrasi

JATIMNET.COM, Surabaya – Bencana alam menerjang sejumlah daerah di Jawa Timur. Permukiman, akses transportasi, lahan pertanian, dan beberapa fasilitas publik terendam banjir. Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, dan Banyuwangi. Tidak hanya itu, tanah longsor juga terjadi selama beberapa hari terakhir. 

Fenomena yang terjadi pada awal musim hujan ini biasa disebut bencana hidrometeorologi. Perubahan iklim ditengarai menjadi salah satu penyebabnya. Lantas, apa itu bencana hidrometeorologi?.

Baca Juga : Empat Kecamatan di Blitar Terdampak Banjir, Politikus Gerindra Turun Cek Infrastruktur

Untuk mendefinisikannya dapat diurai melalui suku katanya. Pertama, bencana, yakni kejadian atau peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan manusia. Penyebanya dapat karena faktor alam maupun non alam.

Sedangkan hidrometeorologi adalah ilmu tentang fenomena atmosfer. Maka, jika didefinisikan secara harfiah, maka bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan oleh fenomena atmosfir.

Melansir artikel yang dimuat di situs berita suara.com, PBB mendefinisikan ancaman hidrometeorologi sebagai sebuah proses atau fenomena dari atmosferik, hidrologis, atau oseanografis yang pada dasarnya dapat menyebabkan kehilangan nyawa, luka-luka atau dampak kesehatan lainnya.

Baca Juga :  Trenggalek Terendam Banjir, Pasien di RS Dievakuasi

Dampak lain, seperti kerusakan properti, kehilangan mata pencaharian dan pelayanan, gangguan sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan.

Menurut Kepala Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof.Dr.Chatarina Muryani, M.Si, bencana hidrometerologi adalah bencana yang disebabkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti temperatur, curah hujan, angin, dan kelembapan.

“Longsor dan banjir itu kami menamakan bencana hidrometeorologi. itu memang sering terjadi terutama karena dampak dari ulah manusia seperti penggundulan hutan, pengolahan tanah di lereng-lereng bukit yang tidak bijak dan juga disebabkan curah hujan di atas norman di masa seperti sekarang ini,” ujar Prof. Chatarina dikutip laman resmi UNS, Rabu, 19 Oktober 2022.

Baca Juga : Dua Warga Pacitan Selamat Setelah Tertimbun Tanah Longsor

Hal senada diungkapkan dosen Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) Dr. Deni Septiadi, MSi. Ia menyebut bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang diakibatkan fenomena meteorologi seperti angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi.

Apalagi, awan-awan konvektif yang muncul di Indonesia seringkali mencapai bentuk sempurnanya yaitu awan cumulonimbus (Cb) yang notabene dikenal sebagai awan berbahaya, karena kehadirannya yang disertai arus listrik serta golak­an udara yang sangat dahsyat.

“Tak berhenti sampai disitu, di dalam awan ini (awan Cb, red) sering terdapat badai yang disertai petir,” ungkap Deni,” dikutip dari laman resmi ITS.