Rabu, 04 August 2021 14:00 UTC
VAKSINASI PELAJAR: Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan remaja yang di gelar, di SMK Negeri 1, Rabu 4 Agustus 2021. Foto:
JATIMNET.COM, Probolinggo - Upaya menekan laju penyebaran Covid-19, terus dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo salah satunya lewat pelaksanaan vaksinasi. Kali ini vaksinasi yang tengah gencar dilakukan Pemkot Probolinggo adalah untuk kalangan remaja usia 12 hingga 17 tahun.
Rabu 4 Agustus 2021, Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan remaja yang di gelar, di SMK Negeri 1. Kepada salah seorang peserta vaksin, Wali Kota Hadi mengingatkan, agar tetap melaksanakan protokol kesehatan meski telah divaksin nantinya.
Menurut Hadi, pembelajaran tatap muka baru bisa dimulai kembali, apabila seluruh siswa di Kota Probolinggo telah divaksin, serta kasus Covid-19 berangsur landai. "Tetap patuhi protokol kesehatan, meski sudah vaksin tetap pakai masker," pesannya.
Hadi juga meminta kepada Dinas Kesehatan, ketika ada dropping vaksin untuk pelajar, agar segera dilakukan vaksinasi. Baik pelajar di tingkat SMP dan SMA, dilakukan vaksinasi secara bergilir. “Jangan ada kekhawatiran dan ketakutan, karena semua dijamin keamanannya. Insyaallah ini upaya kita berikhtiar, meningkatkan imun kita dalam menghadapi Pandemi Covid-19,” ujarnya.
Baca Juga: Cek Vaksinasi Siswa SMK, Khofifah Berharap Kasus Covid Turun dan Siswa Tatap Muka
Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB, Setiorini Sayekti mengatakan, sasaran vaksinasi bagi usia 12 sampai 17 tahun di Kota Probolinggo, berjumlah sekitar 22.900 remaja. Pelaksanaan vaksinasi remaja dilakukan secara bertahap, sesuai target pemerintah pusat dimana vaksinasi bagi seluruh penduduk Indonesia harus mencapai 70-80 persen pada 31 Desember 2021.
“Alokasi dropping vaksin di Kota Probolinggo, akan menyesuaikan dengan alokasi dropping yang dikirim pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, semuanya berjalan pararel,"ujar Rini.
Rini menjelaskan, pada program pertama vaksinasi dilakukan selama 2 hari, dengan sasaran siswa di SMKN 1 sejumlah 1000 remaja. Berikutnya menyasar ke sekolah-sekolah lainnya, termasuk SMP yang masuk di rentang usia 12-17 tahun.
“Tata laksana pemberian vaksin sama dan tidak jauh berbeda, namun membutuhkan persetujuan dari orang tua siswa melalui google form yang dikoordinir oleh sekolah. Sehingga ketika anak-anak ini divaksinasi, orang tua juga memahami manfaat dari vaksinasi,"terangnya.
