Jumat, 18 September 2020 23:40 UTC
MABA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim secara virtual memberikan semangat para mahasiswa baru.
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 7.958 mahasiswa baru (maba) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tahun akademik 2020/2021 telah resmi dikukuhkan oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari dalam prosesi Pengukuhan Mahasiswa Baru ITS 2020.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di masa pandemi ini ITS melaksanakan pengukuhan maba secara daring dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti halnya saat wisuda sebelumnya, para pimpinan ITS yang mengikuti prosesi pengukuhan hadir secara luring di Auditorium Gedung Riset Center ITS.
Sementara, para maba mengikuti dan menyaksikan jalannya prosesi dari rumah masing-masing melalui aplikasi teleconference dan kanal youtube serta media sosial resmi ITS.
Walaupun dilaksanakan secara daring, ITS tetap mengajak maba untuk tur kampus secara virtual menggunakan permainan Minecraft yang sangat apik. Sehingga maba seolah-olah diajak merasakan hadir secara langsung di kampus tersebut.
BACA JUGA: Emil Dardak Ajak Mahasiwa Baru Lebih Kenal Potensi Diri
Para maba juga mendapat sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim secara virtual. Nadiem menuturkan bahwa pendidikan adalah kunci solusi dalam proses pembelajaran dan kunci solusi berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.
Maka dari itu, mahasiswa sebagai orang yang terdidik sudah seharusnya menjadi agen penggerak dan pemberi solusi untuk bangsa. “Diharapkan, mahasiswa tetap kehausan untuk belajar, menggali bakat sesuai minatnya dan meningkatkan kompetensinya di era baru revolusi industri 4.0 dan society 5.0,” kata Nadiem.
Selain Mendikbud, para maba ITS juga mendapatkan wejangan langsung dari salah satu tokoh inspiratif, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2014-2019 Dr (HC) Susi Pudjiastuti yang hadir secara daring. Ia berujar kepada para mahasiswa baru untuk tetap belajar dengan serius dan merdeka.
“Open your eyes, open your mind dan open your ears, karena pendidikan saat ini bukan seperti zaman dulu yang konvensional, para mahasiswa bisa bebas belajar dan menyumbangkan ide-idenya,” kata Susi.
Menurutnya, walaupun di masa pandemi ini, kita tidak boleh mundur dan kalau bisa jadikan pandemi ini sebagai peluang untuk mengembangkan kreativitas yang ada. “Sehingga nantinya kalian bisa menjadi alumni yang dapat membanggakan almamater, bangsa dan negara," ia memungkasi.