Selasa, 21 May 2024 08:00 UTC
Khumaidi dan Siti Fatimah, pasangan suami istri warga Dusun Jaringan Sari, Desa Karangdieng, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, yang bisa pergi haji dari bekerja sebagai pemulung, Selasa, 21 Mei 2024. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pasangan suami istri yang sehari-hari bekerja mencari barang bekas di sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mendapatkan porsi haji dan berangkat ke Tanah Suci tahun 1445 Hijriah atau tahun 2024 Masehi.
Mereka adalah Khumaidi, 48 tahun, dan Siti Fatimah, 45 tahun, warga Dusun Jaringan Sari, Desa Karangdieng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Berkat keuletan dan kesabarannya, keduanya yang sehari hari memilah sampah dan mengumpulkan barang rosokan itu akhirnya membawa mereka bisa beribadah haji.
Khumaidi dan istrinya mendaftarkan diri ke salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) tahun 2011. Di tahun 2021, keduanya rencananya akan diberangkatkan namun terkendala pandemi Covid-19 sehingga ditunda.
BACA: Menabung 14 Tahun, Pasutri Lansia Penjual Tempe Bisa Pergi Haji
Hingga akhirnya keduanya mendapatkan porsi untuk menunaikan ibadah rukun Islam kelima dan akan diterbangkan pada 28 Mei 2024.
Saat ditemui di kediamanya, Kumaidi yang bekerja sebagai pemulung itu menjelaskan dirinya setiap hari mencari barang rosokan dari tumpukan sampah di TPA yang letaknya tak jauh dari rumahnya.
"Kerjanya jadi pemulung di TPA, cari barang barang bekas," katanya, Selasa, 21 Mei 2024.
Khumaidi dan Siti Fatimah, pasangan suami istri asal Desa Karangdieng, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, bisa pergi haji dari bekerja sebagai pemulung, Selasa, 21 Mei 2024. Foto: Hasan
"Yang Rp75 ribu ditabung buat naik haji ini," tuturnya.
Jerih payahnya sejak puluhan tahun silam membuahkan hasil dan tahun 2023 lalu, ia mampu melunasi biaya haji sebesar Rp60.526.334.
BACA: Sisihkan Gaji Satpam dan Jualan Nasi, Pasutri Ini Bisa Pergi Haji
"Menabungnya sejak 13 tahun lalu, daftarnya sejak tahun 2011," katanya.
Ia pun tak menyangka, usaha jerih payahnya puluhan tahun membawanya bisa menunaikan ibadah haji.
"Sangat senang, Mas, dipanggil ke Baitullah, enggak menyangka lah," kata Kumaidi haru.
Istrinya, Siti Fatimah, mengaku setiap hari menyisihkan uang hasil bekerja suaminya untuk disetorkan ke pengurus KBIH di Kecamatan Pungging.
"Saya simpan uangnya di rumah lalu dapat Rp500 ribu saya setorkan ke KBIH," katanya.
Kini, keduanya akan berangkat ke Tanah Suci bersama 1.378 calon jemaah haji Kabupaten Mojokerto melalui Embarkasi Juanda Surabaya.
