Rabu, 21 November 2018 06:55 UTC
ilustrasi.
JATIMNET.COM - 'A Man Called Ahok' menjadi salah satu film karya anak negeri di 2018 yang membetot perhatian publik, terutama para netizen. Film ini bikin gaduh jagat lini masa lantaran mengangkat cerita tentang perjalanan hidup Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Selama ini Ahok bisa dibilang sosok kontroversial.
Ahok dikenal sebagai salah satu tokoh dari etnis Tionghoa, beragama non Islam, namun bisa dibilang sukses meniti karir politiknya di tanah air, mulai menjadi anggota DPR, Bupati Belitung Timur, hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta. Masalah baru muncul menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017, ketika ia digugat gara-gara kasus penistaan agama. Ahok kini masih menjalani hukuman di penjara akibat kasus tersebut.
Di Twitter, netizen sampai membuat tagar sendiri #AManCalledAhok. Sejak tayang perdana di bioskop tanah air pada 8 November 2018, jumlah penontonnya sampai kini sudah tembus 1.161.482 penonton, catatan situs: http://filmindonesia.or.id. Di situs tersebut film yang mengakat cerita perjalanan hidup Ahok tersebut menduduki peringkat ke-10.
'A Man Called Ahok' diambil dari buku karya Rudi Valinka. Secara garis besar film ini tidak bercerita tentang perjalanan politik Ahok. Namun lebih pada sisi lain tentang hubungannya dengan keluarga, masyarakat dan kawan-kawannya yang tidak banyak diketahui orang.
Di jagat lini masa film ini dibanding-bandingkan dengan film Hanum & Rangga: Faith and The City yang diadaptasi dari novel karya Hanum Rais, putri tokoh nasional Amien Rais. Film tersebut mengisahkan pengalaman penulis, Hanum Rais, ketika tinggal di luar negeri. Namun demikian, meskipun rilis di tanggal yang sama, jumlah penonton dua film ini bak langit dan bumi. Dalam laman website filmindonesia.or.id, jumlah penonton Film Hanum & Rangga sebanyak 362.303 penonton.
Dua film ini menjadi sorotan lantaran melibatkan dua nama yang mewarnai politik tanah air. Ahok sendiri dan Amien Rais, bapak dari Hanum Rais. Dua orang tersebut berada di simpang jalan arus politik masing-masing di tanah air, terutama ketika kasus penistaan agama Ahok terjadi. Amin Rais waktu itu berada di kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno.