Kamis, 22 August 2024 04:20 UTC
Evaluasi capaian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gresik semester I tahun 2024, Kamis, 22 Agustus 2024. Foto: Diskominfo Gresik
JATIMNET.COM, Gresik – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyoroti hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 yang menyatakan prevalensi stunting di Gresik berada di angka 15,4 persen.
Angka ini melebihi batas maksimal prevalensi stunting 10 persen sesuai Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2023 dan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI sebesar 10,3 persen.
"Semester pertama 2024, kami mencatat 23.772 keluarga berisiko stunting, sebanyak 19.947 telah mendapatkan pendampingan. Rinciannya 2.848 calon pengantin, 3.634 ibu hamil, 892 ibu nifas, dan 13.342 balita," katanya, Kamis, 22 Agustus 2024.
Aminatun menekankan bahwa semua pihak perlu bekerja lebih keras dan cerdas untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting pada akhir tahun ini.
BACA: Tahun 2024, Gresik Dituntut Turunkan Angka Stunting Jadi 14 Persen
Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah peluncuran inovasi Detak Keris singkatan dari Deteksi Tanggulangi Kurangi Keluarga Risiko Stunting.
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendampingan dan memastikan keselarasan data melalui integrasi dengan aplikasi Gresik Urus Stunting.
Program untuk memonitor efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal untuk ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita stunting.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik Titik Ernawati menjelaskan pihaknya mengintervensi serentak pencegahan stunting.
Persentase balita ditimbang di Kabupaten Gresik sebesar 95,02 persen. Capaian persentase tertinggi balita ditimbang diraih Puskesmas Slempit dengan 100 persen balita ditimbang.
"Kemudian disusul Puskesmas Duduksampeyan 99,97 persen dan Puskesmas Ujungpangkah 99,95 persen," kata Titik.
BACA: Cegah Stunting, Ribuan Pelajar SMP di Gresik Minum Tablet Tambah Darah
Menurutnya, Kabupaten Gresik mengalami peningkatan dalam kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting Jatim tahun 2024.
"Sebelumnya kita ada di peringkat 35 dan pada penilaian terakhir kita naik di peringkat 12 se-Provinsi Jawa Timur," kata Titik.
Kegiatan Evaluasi Capaian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I Tahun 2024 berlangsung di Ruang Rapat Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik.
Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak terkait termasuk perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan Kepala Puskesmas.