Rabu, 26 October 2022 07:00 UTC
CEGAH STUNTING. Para pelajar di Gresik minum tablet tambah darah pada Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Gedung Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP), Rabu, 26 Oktober 2022. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyebut di Kabupaten Gresik masih kerap ditemui kasus stunting pada anak-anak berumur di bawah 18 tahun.
Untuk itu, pihaknya berupaya membentuk generasi antistunting saat menggelar Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Gedung Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP).
"Dari 100 anak di bawah 18 tahun, ada 23 anak terkena stunting, ini perlu adanya pengendalian dalam menurunkan angka stunting. Sekarang 24 persen menjadi 14 persen atau di bawahnya," katanya, Rabu, 26 Oktober 2022.
BACA JUGA:
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), stunting merupakan gejala kurang gizi atau gagal tumbuh yang dialami anak-anak di bawah 18 tahun.
Maka, melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang diinisiasi Menkes secara serentak se-Indonesia menargetkan 1.028 sekolah untuk minum tablet bergizi.
Aminatun mengimbau agar seluruh siswa ataupun guru yang menjadi peserta aksi bergizi ini untuk ikut serta mengkampanyekan gaya hidup sehat di daerah masing-masing.
"Jangan lupa, informasi stunting ini harus kalian sampaikan ke seluruh masyarakat. Mulai sekarang harus membiasakan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga," katanya.
Aminatun menambahkan nantinya seluruh lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren akan diberikan tablet tambah darah khususnya kepada para perempuan.
BACA JUGA:
Kepala UPT SMPN 1 Gresik Beri Avita Prasetya menambahkan kegiatan aksi bergizi di Gresik ini diikuti oleh 2.774 peserta dari tiga sekolah di Kabupaten Gresik antara lain SMPN 1 Gresik 962 siswa, SMPN 4 Gresik 950 siswa, dan SMPN 16 Gresik 862 siswa.
Dirinya juga mengungkapkan, menurut data Unicef, masih banyak remaja di Gresik mengalami gejala stunting seperti tubuh pendek, kegemukan, dan anemia atau kurang darah.
"Dari data Unicef, satu dari empat remaja kita pendek, satu dari tujuh remaja kita mengalami kegemukan dan lebih parah lagi seperempat remaja perempuan kita mengalami anemia," katanya.