Minggu, 29 May 2022 00:20 UTC
Ilustrasi Bus Listrik PT INKA. Pengembangan bus listrik Merah Putih hasil kerja sama PT INKA dan sejumlah perguruan tinggi diperkirakan selesai pada Oktober 2022 dan disiapkan untuk melancarkan kegiatan presidensi KTT G20. (INKA)
JATIMNET.COM, Surabaya - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium Pembuatan dan Pengembangan Bus Listrik Merah Putih, untuk melancarkan kegiatan Presidensi KTT G20 2022.
Sejumlah perguruan tinggi tersebut diantaranya, ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
“Peran perguruan tinggi ini untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yakni mulai dari membuat desain hingga membuat komponen sparepart,” kata Koordinator Peneliti Bus Listrik Merah Putih Dr Muhammad Nur Yuniarto.
Adapun latar belakang pembuatan bus listrik ini adalah untuk menunjukkan kemampuan riset dan pengembangan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Pembuatan bus listrik yang berjalan sejak Februari 2022 ini ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober 2022 mendatang.
Menurut Nur, pembuatan bus listrik ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari bus listrik buatan PT INKA, Inobus. Dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menuturkan bahwa Inobus memiliki TKDN yang masih rendah yakni sebesar 30 persen.
“Sehingga membutuhkan bantuan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk meningkatkan TKDN tersebut menjadi 60 persen,” ia menuturkan.
Nantinya pengembangan Bus Listrik Merah Putih tersebut akan terus dilakukan meski telah digunakan untuk KTT G20. Bus-bus ini akan digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia. “Setelah digunakan di KTT G20, bus listrik ini akan mulai digunakan di Kota Surabaya dan Bandung,” ia mengungkapkan.
Sementara Rektor ITS Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari menyampaikan harapannya dari kegiatan kerja sama ini. Menurutnya, dengan berkontribusi dalam Pembuatan dan Pengembangan Bus Listrik Merah Putih ini dapat dijadikan momentum agar karya buatan anak-anak dalam negeri bisa bersaing dengan mobil listrik buatan luar negeri.
“Semoga proyek ini diberi kelancaran dan dapat berkelanjutan hingga masa mendatang,” kata Ashari memungkasi.