Logo

Mediasi Banser-FPI tak bahas nasib pemaki “Banser Idiot”

Reporter:

Rabu, 29 August 2018 15:12 UTC

Mediasi Banser-FPI tak bahas nasib pemaki “Banser Idiot”

[]

JATIMNET.COM, Surabaya – Proses mediasi antara Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama Surabaya dengan Front Pembela Islam Jawa Timur, ternyata tidak menyinggung  mengenai sosok Ferry Irawan.  Dia adalah sosok yang menyebut “Banser Idiot” dalam aksi #2019GantiPresiden di Tugu Pahlawan yang berakhir kisruh.

“Tentang (Fery), kami belum tahu juga. Kami tunggu perintah dari Ketua Umum Pimpinan Pusat, bagaimana kelanjutannya. Karena tadi Fery ini tidak dibahas (dalam mediasi),” ungkap Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya H M Farid Afif usai mengikuti mediasi antara pihaknya dengan Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur pasca aksi #2019GantiPresiden di Polrestabes Surabaya, Rabu, (29/8/2018).

Oleh karena itu, hingga saat ini pihaknya mengaku masih belum mengajukan melaporkan Fery Irawan ke kepolisian. Namun bila Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta meneruskan proses hukum, maka perintah itu akan dilaksanakan.   “Kita ikut, karena pimpinan tingkat paling bawah,” paparnya.

Peristiwa penyebutan “Banser Idiot” itu terjadi saat salah satu Presidium Relawan Ganti Presiden Surabaya, Ahmad Dhani  dihalangi oleh puluhan masa kontra aksi di depan hotelnya menginap.  Saat diwawancarai, ada penyebutan “Banser Idiot” oleh pria berambut gondrong di belakang Dhani. Belakangan, sosok itu bernama Ferry Iriawan yang pernah jadi anggota FPI.

Ferry sendirisudah menyampaikan permintaan maaf dalam vlog yang ramai beredar di media sosial.  “Assalammualaikum, saya Ferry yang dari Vlog videonya mas Dhani (Ahmad Dhani), yang mengucapkan kata tidak semestinya bagi Banser atau yang merasa menyinggung Banser, atau simpatisannya dan umat Muslim sedunia, saya pribadi dari lubuk hati yang paling dalam, meminta maaf dengan tulus,” ujar Ferry.

Ferry juga meminta maaf kepada FPI karena aksinya telah mencoreng ormas tersebut. Padahal saat ini ia sudah tidak aktif menjadi anggota FPI.

Adapun Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memaafkan Feri namun memastikan proses hukum tetap berjalan.

“Ya kita pasti akan maafkan, orang minta maaf kok. Kita akan maafkan tapi ya proses hukum akan tetap kita jalankan agar kejadian-kejadian seperti ini tidak lagi terulang, kan harus berhati hati berbicara,” ujar Gus Yaqut dikutip dari detikcom.