Senin, 24 June 2019 03:31 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jakarta – Gempa bumi bermagnitudo 7,7 terjadi di Laut Banda atau berjarak 245 Kilometer Barat Laut Maluku Barat Daya pada Senin 24 Juni 2019, sekitar pukul 09:53:39 WIB, namun tidak berpotensi tsunami.
Informasi dari BMKG, episenter gempa berada di 6,51 Lintang Selatan dan 129,27 Bujur Timur pada kedalaman 231 kilometer.
Getaran gempa dirasakan di Saumlaki V MMI, Tual III-IV MMI, Sorong III MMI, Kupang II-III MMI, Banda, Waingapu, Ambon, Nabire, Merauke, Denpasar, dan Puncak Jaya II MMI.
Sebelumnya Kabupaten Mamberamo Raya Provinsi Papua diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,0 pada Senin, 24 Juni 2019, pukul 08.05.26 WIB.
BACA JUGA: Gempa Guncang Selatan Pulau Jawa
Berdasarkan informasi Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono di Jakarta, pihaknya telah melakukan pemutakhiran kekuatan gempa bumi menjadi magnitudo 6,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 km arah tenggara Kota Burmeso, Kabupaten Memberamo Raya, Provinsi Papua pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yaitu sistem Sesar Yapen.
BACA JUGA: Gempa Tsunami Sulteng 2018 Telan Kerugian Belasan Triliun Rupiah
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).
Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di Sarmi III-IV MMI, Jayapura II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 08.50 WIB, Hasil monitoring BMKG sudah terjadi tiga aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,7, magnitudo 5,1, dan magnitudo 4,4.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (ant)