Logo

Makin Aktif, Satgas Surabaya Mampu Tracing 50 Orang Terkonfirmasi

Reporter:,Editor:

Jumat, 10 July 2020 05:40 UTC

Makin Aktif, Satgas Surabaya Mampu <em>Tracing</em> 50 Orang Terkonfirmasi

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita

JATIMNET.COM, Surabaya - Tracing pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Surabaya semakin masif dan efektif setelah dibantu satgas gabungan dari Satgas Satpol PP, Linmas, staf kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Bahkan, kini tracing dengan kontak erat pasien Covid-19 itu bisa mencapai 50 orang.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengakui satgas ini sangat membantu dalam melakukan tracing di lapangan, sehingga saat ini pihak puskesmas tinggal menganalisis hasil tracing itu.

“Jadi, puskesmas bisa melakukan analisa dari tracing yang dilakukan oleh satgas. Setelah itu tinggal mentreatmen,” kata wanita yang akrab disapa Feny itu, Jumat 10 Juli 2020.

Ia menjelaskan, selama ini satu pasien terkonfirmasi dilakukan tracing sebanyak 25 orang, kini sudah bisa lebih banyak dari itu. Bahkan, saat ini satu pasien terkonfirmasi sudah bisa dilacak 50 orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi itu.

BACA JUGA: Dibalik Kesuksesan Kasus COVID-19 di Surabaya Terus Menurun

“Karena kami melakukan tracing tidak hanya keluarga, tapi juga tetangga hingga tempat kerjanya kita tracing. Ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” ia mengungkapkan.

Adapun proses tracing yang dilakukan, yaitu ada satu pasien terkonfirmasi Covid-19, maka petugas akan memetakan orang yang melakukan kontak tersebut. Misalnya seperti ring satu atau orang yang kontak erat dengan pasien. 

Mereka langsung dilakukan tes swab, bukan rapid test lagi. Kemudian untuk ring dua atau orang yang kontak namun tak terlalu erat, mereka dilakukan rapid test terlebih dahulu, jika reaktif langsung di tes swab.

“Kenapa kami langsung tes swab orang yang kontak erat? Karena yang di ring satu ini resikonya lebih besar. Untuk ring dua jika hasil rapid test reaktif, maka langsung di tes swab,” ia memaparkan.

BACA JUGA: Istilah ODP dan PDP Tak Dipakai, Ini Tiga Istilah Baru yang Dipakai Kemenkes

Feny pun memastikan bahwa masifnya tracing ini bukan hanya karena penambahan tim tracing dengan bantuan satgas itu. Melainkan karena kekompakan dan solidnya petugas dalam berkoordinasi dengan petugas tracing lainnya di masing-masing wilayah. Misalnya, di Surabaya Utara ada warga yang terkonfirmasi yang kemudian bekerja di Surabaya Pusat.

“Maka tim tracing yang ada di Surabaya Utara langsung koordinasi dengan tim tracing di Surabaya pusat untuk melacak. Begitu seterusnya. Untuk saat ini yang paling banyak tracing memang Surabaya Pusat karena banyak perkantorannya,” ia menguraikan.

Selain itu, Feny juga memastikan bahwa dengan semakin masifnya tracing yang dilakukan, jumlah rapid test dan swab tes di Kota Surabaya juga semakin meningkat. Berdasarkan data terbaru hingga Rabu 8 Juli 2020, total kumulatif rapid test mencapai 101.532 jiwa. 

Rapid test itu dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui puskesmas, bantuan dari BIN, dan beberapa rumah sakit dan laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19. “Makanya jumlahnya sangat banyak,” ia mengimbuhi.

Sedangkan untuk total tes swab, total kumulatif sebanyak 24.975 jiwa. Dari angka tersebut, Feny memastikan angka yang sudah keluar hasilnya sebanyak 24.659 jiwa, dan 7.159 pasien diantaranya terkonfirmasi atau positif, kemudian 17.297 orang sisanya negatif, serta 203 orang invalid. “Jadi, prosentasenya yang positif 29,03 persen, dan yang negatif 70,14 persen, kemudian invalidnya 0,82 persen,” ia memungkasi.