Jumat, 19 November 2021 07:00 UTC

Angel Gabriella Kusuma saat menunjukkan maketnya yang akan mewakili Indonesia.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dalam karyanya yang berjudul “Titik Lebur, Sociopreneur-Society”, mahasiswi Arsitektur UK Petra Angel Gabriella Kusuma berhasil meraih juara satu tingkat nasional.
Bahkan, ia sekaligus menjadikannya sebagai salah satu wakil Indonesia dalam ajang kompetisi bertajuk 10th Asian Contest of Architectural Rookie’s Awards (ACARA) 2021 pada 21 November 2021 mendatang secara daring.
“Tidak percaya. Tetapi Puji Tuhan dan saya sangat bersyukur bisa menjadi wakil Indonesia dalam ajang ini. Sehingga saya memiliki pengalaman yang baru,” kata Angel.
Mahasiswi semester 7 ini mengaku gembira bisa mewakili kampusnya apalagi membawa nama Indonesia hingga kancah internasional. Kini, ia mempersiapkan banyak hal termasuk membuat maket untuk karya yang diusungnya itu.
Baca Juga: UK Petra Gencarkan Aplikasi Peduli Lindungi di Lingkungan Kampus
Dalam seleksi tingkat nasional Indonesia yang digelar oleh Universitas Atmajaya, Yogyakarta, bulan September lalu, Angel harus bersaing dengan mahasiswa Arsitektur Perguruan Tinggi swasta dan negeri dari seluruh Indonesia.
Mulai dari Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bali, Pekanbaru, Jakarta, dan masih banyak lagi. Setelah melalui beberapa tahapan penjurian, 10 karya terbaik termasuk Angel harus presentasi menggunakan Bahasa Inggris di depan para juri.
Sebagai informasi, “Titik Lebur, Sociopreneur-Society” yang akan dibawa Angel dalam ajang bergengsi di Asia tersebut merupakan balai pemuda yang berfungsi sebagai wadah sociopreneur bekerja dan berlatih.
"Sociopreneur yang dimaksud adalah usaha bisnis yang berbasis sosial dan teknologi. Pemilihan fungsi ini didasarkan dari analisis site yang dilakukan," ia menjelaskan.
Baca Juga: Alumni dan Mahasiswa UK Petra Sumbang Medali Emas PON bagi Jatim
Mahasiswi angkatan 2018 ini mengambil contoh rancangan karyanya dari sebuah lahan kosong sekitar 3.459 m2 berlokasi di jalan Taman Apsari, Surabaya, dengan nilai histori yang sangat kuat.
Dari hasil analisa Angel, dulunya di sana terdapat pertokoan khas tua yang ramai di Jalan Tunjungan. Tetapi seiring berjalannya waktu mulai menghilang akibat muncul pusat perdagangan modern yaitu Tunjungan Plaza.
"Melihat ini saya tertarik untuk menggabungkan anak muda berjiwa sociopreneur dengan UMKM agar dapat 'melebur' dan bekerja bersama. Sehingga bisnis-bisnis kecil tidak hilang akibat tertinggal oleh teknologi,” ia memaparkan.
Setelah menganalisa site-nya, Angel merancang kegiatan utama bangunannya adalah kegiatan sociopreneur. Tujuannya sebagai wadah para pemuda untuk menjadi sociopreneur dan mempertemukan dengan masyarakat utamanya UMKM.
Baca Juga: Platform Plasma Petra Mudahkan Pendonor Temukan Penerima Bantuan Plasma Konvalesen
Fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan tersebut adalah meeting room, lab komputer, co-working space, amphitheater, workshop, perpustakaan, dan studio foto. Menariknya, bentuk bangunannya segitiga
"Sedangkan untuk konsep bangunannya sendiri ingin menampilkan ekspresi dan impresi dari karakter sociopreneur dan jiwa Surabaya secara simbolik melalui bentuk dan juga ruangnya. Bentuk bangunannya segitiga yang artinya proses perlahan menuju 1 titik," ia menguraikan.
Sementara atapnya berbentuk lengkung dan bangunannya sunken/diturunkan hingga basement, untuk menunjukkan kesan humble dengan lingkungan sekitarnya.
Angel memilih struktur menggunakan glulam dengan struktur grid yang menciptakan bentang lebar, sehingga tercipta kesan ruang yang luas dan terbuka. Sedangkan pencahayaannya terdapat sky light yang digunakan untuk meng-highlight amphitheater di dalam bangunan.
“Kenapa di highlight? karena untuk menegaskan area di mana sociopreneur bertemu dan melebur dengan masyarakat,” ia menegaskan.
Persiapan terus dilakukan Angel dengan matang, salah satunya juga berlatih dengan para dosen. Ia mendetailkan kembali konsep yang dipresentasikan terutama untuk ruang dalam bangunan dengan menambahkan perspektif ruang-ruang yang menunjang konsep.
"Saya berharap bisa menjadi juara seperti senior sebelumnya dan mengalahkan peserta dari negara seperti China, Japan, Korea, Laos, Vietnam, Singapore, Kazakhtan, Myanmar, Thailand, Kamboja, hingga Malaysia," ia menekankan.
