Logo

Alumni dan Mahasiswa UK Petra Sumbang Medali Emas PON bagi Jatim

Sumbang Emas dan Perak Cabang Wushu
Reporter:,Editor:

Jumat, 08 October 2021 14:20 UTC

Alumni dan Mahasiswa UK Petra Sumbang Medali Emas PON bagi Jatim

SUMBANG MEDALI. William (kiri) dan Nicho menunjukkan medali emas dan perak yang diraih dari cabang Wushu dalam PON XX Papua. Foto: Humas UK Petra

JATIMNET.COM, Surabaya – Keluarga Besar UK Petra, Petranesian, menyumbangkan medali emas dan perak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dalam cabang Wushu beberapa waktu lalu.

Mereka adalah Nicholaus Karanka Adinugroho mahasiswa program studi Business Management dan William Ajinata alumni program studi Creative Tourism angkatan 2014.

“Bersyukur. Kami sangat senang dan bangga bisa mengharumkan nama Jawa Timur sekaligus keluarga dan universitas yang sudah mendukung penuh selama ini,” kata William, Jumat, 8 Oktober 2021.

Medali emas Wushu disumbangkan dalam kategori Taolu Duilian (berpasangan) putra yaitu duet antara Nicholaus dengan William. Tentu saja prestasi ini membutuhkan usaha dan persiapan yang panjang. Bahkan mereka harus menjalani karantina sejak September 2020.

BACA JUGA: Petra Start-up Explosion-Super 60 Talkshow Dukung Kota Pahlawan Jadi Kota Start-Up

“Sebenarnya persiapan sudah dilakukan sejak PON 2016 yang lalu. Tetapi latihan intensnya ya sejak September 2020. Ini memang program dari KONI Jawa Timur bersama atlet Jawa Timur lainnya dan pelatih kami disiapkan rumah khusus agar lebih fokus latihan untuk PON XX,” ia menjelaskan.

Tak hanya emas, William juga menyumbangkan medali perak untuk kategori Nan Quan (Tinju Selatan) dan Nan Gun (Tongkat Selatan) dengan poin sebesar 9,68 + 9,32. Berbeda dengan sebelumnya, medali perak ini ia dapatkan secara perorangan.

“Berlatih saat pandemi banyak sekali tantangannya. Selain susah karena harus mendatangkan pelatih asal China. Ditambah itu ada juga tantangan mental yang harus dihadapi setiap atlet. Tetapi Puji Tuhan kami semua bisa mengatasinya,” ia menuturkan.

Sementara Nicho yang berpasangan dengan seniornya dan satu almamater di UK Petra mengaku sangat senang. Mereka membawakan duel event dan berhasil meraih poin dari juri PON XX Papua sebesar 9,51.

“Kami semacam duel yang masing-masing membawa senjata yaitu Tombak dan Shuang dao. Ada ritme yang harus diikuti, menggunakan koreografi khusus agar seolah-olah seperti duel sungguhan,” kata Nicho yang sudah belajar Wushu sejak umur 8 tahun itu.

BACA JUGA: Tiga Alumni dan Dosen UK Petra Ciptakan Clippo, Alat Penjepit Pengeras Suara Masker

Taolu sendiri merupakan sebuah teknik seni bela diri yang menggunakan teknik tangan, kaki, lompatan, sapuan, melempar, gulat sikap dan gerak kaki serta keseimbangan. Maka dari itu, biasanya yang dilihat oleh juri adalah gerakannya, alat yang digunakan, hingga atribut yang digunakan.

Nicho masih menjadi mahasiswa aktif UK Petra angkatan 2019. Prestasi akademiknya terbilang cukup baik. Menurut data, ia tidak pernah mengulang mata kuliah dan memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sebesar 3,14 yang kini telah memasuki semester lima.

“Membagi waktu antara kuliah dan wushu sangat susah. Tetapi saya sangat bersyukur dosen-dosen di UK Petra sangat mendukung termasuk juga dosen wali saya. Mereka mengizinkan saya mendapatkan tambahan jam lain agar saya bisa menuntaskan kuliah dan berlatih wushu,” ia mengungkapkan.

Atas prestasinya ini, Nicho mendapatkan poin Satuan Kredit Kegiatan Kemahasiswaan (SKKK) bakat minat dari UK Petra. Sedangkan William yang merupakan alumni UK Petra telah diwisuda pada September 2020 lalu.