Selasa, 06 August 2019 02:25 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemenuhan gizi seimbang ternyata tidak harus mengonsumsi makanan yang mahal. Masyarakat miskin pun bisa mendapatkan makanan sehat dengan mudah.
Menurut seorang ahli pangan dan juga Ketua Pusat Pangan SEAFAST IPB, Prof Purwiyatno Hariyadi M.Sc, sebagaimana dilansir Suara.com, banyak faktor masyarakat tidak bisa mengonsumsi makanan bergizi.
"Tidak bisanya itu penyebabnya macam-macam. Bisa jadi karena tidak ada (makanan), tidak tahu, atau pertimbangan ekonomi sehingga makanan yang dibeli itu-itu saja," katanya di sela-sela acara Asian Congress of Nutrition 2019 di Nusa Dua, Bali, Senin 5 Agustus 2019.
BACA JUGA: Ini Resep Makanan dan Minuman untuk Menghilangkan Stres
Ia mengakui bahwa kemiskinan memang merupakan faktor utama penyebab kasus malnutrisi di Indonesia, termasuk gizi buruk dan gizi kurang.
Untuk mengatasinya, kata Purwiyatno, perlu dilakukan fortifikasi. Fortifikasi adalah metode untuk menitipkan senyawa penting yang diperlukan ke makanan lain yang lebih mudah didapatkan masyarakat.
Di Indonesia, kasus kekurangan gizi mikro mengalami tren peningkatan. Masyarakat kekurangan mikronutrien seperti yodium, vitamin A, zat besi, hingga mineral lainnya.
Fortifikasi pangan dilakukan dengan memasukkan senyawa-senyawa tersebut ke dalam bahan pangan lain. Vitamin A misalnya, lazim dimasukkan ke produk margarin dan minyak goreng. Sementara yodium dimasukkan ke dalam garam.
BACA JUGA: Minum Air di Enam Waktu Ini Agar Tetap Bugar
"Karena ketika miskin dia kekurangan nutrisi, membuat performance fisik melemah, jadi sakit, dan tambah miskin karena tidak bekerja," ujarnya.
Dengan fortifikasi diharapkan kebutuhan nutrisi masyarakat bisa terpenuhi, membuatnya lebih produktif sehingga kemampuan ekonomi membaik dan bisa membeli makanan yang lebih sehat.
Secara terpisah, Axton Salim, Global Co Chair of Scaling Up Nutrition Business Network, menyebut peran industri makanan sangat besar dalam pemenuhan pangan sehat dengan harga yang terjangkau. Melalui Scaling Up Nutrition Business Network, industri berperan dalam gerakan-gerakan yang menyehatkan bangsa.
BACA JUGA: Makanan Berimbang Bantu Bayi Terhindar dari Stunting dan Wasting
"Ada tiga yang jadi fokus kami, pertama 1.000 hari pertama kelahiran, kedua workforce nutrition, bagaimana men-encourage healthy lifestyle dan balanced nutrition di tempat kerja, dan ketiga hygiene, untuk mencegah malnutrisi," tutur Axton.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur ini melalui perusahaannya, sudah berupaya memberikan cara agar pangan sehat bisa diakses dengan harga murah oleh masyarakat.
Dengan menggunakan bahan baku pangan yang berasal dari dalam negeri, diharapkan biaya produksi dan pengolahan makanan sehat menjadi berkurang, sehingga harga jual di pasaran lebih murah dan bisa dijangkau masyakat.
"Kami baru meluncurkan govit, snack sereal dengan kandungan 11 vitamin dan 4 mineral seharga Rp 500 saja,” tutupnya.