Logo

Makam Selebgram Mahasiswi UB Korban Aborsi Didatangi Pelayat

Reporter:,Editor:

Senin, 06 December 2021 03:20 UTC

Makam Selebgram Mahasiswi UB Korban Aborsi Didatangi Pelayat

KORBAN ABORSI. Juru kunci membenahi makam Novia di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto yang sempat amblas, Senin, 6 Desember 2021. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Kematian selebgram mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) Malang Novia Widyasari Rahayu, 23 tahun, warga Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, mendapat simpati teman-teman dekatnya termasuk teman semasa kuliah.

Hingga lima hari setelah dimakamkan, masih tampak taburan bunga tanda duka cita dari para pelayat. Tak hanya dari Mojokerto, mereka datang dari luar Mojokerto.

Kematian Novia yang diduga bunuh diri di dekat makam ayahnya yang masih satu kompleks pemakaman itu jadi perhatian masyarakat. Sebab, bunuh diri yang dilakukan diduga akibat korban depresi setelah hamil dua kali dan dipaksa menggugurkan kandungan oleh mantan pacarnya yang juga anggota Polres Pasuruan, Bripda Randy Bagus.

BACA JUGA: Diduga Depresi, Selebgram Mahasiswi UB Tewas Bunuh Diri di Makam Ayah 

Korban diduga bunuh diri dengan meminum teh bercampur potasium dalam botol yang ditemukan di dekat korban yang tergeletak di makam ayahnya yang meninggal sekitar tiga bulan sebelumnya. 

Setelah diselidiki tim gabungan Polda Jatim, Polres Mojokerto, dan Polres Pasuruan, Randy akhirnya ditahan karena terlibat dalam dua kali aborsi yang dilakukan dua sejoli tersebut dengan meminum obat penggugur kandungan di tempat kos Novia di Kota Malang.

Senin, 6 Desember 2021, juru kunci makam setempat, Sugito, tampak membenahi makam Novia yang sempat amblas separo akibat hujan beberapa hari. Ia mengatakan sejak kematian mahasiswi semester 10 jurusan Sastra Inggris UB pada Kamis, 2 Desember 2021, banyak teman-teman korban yang melayat ke makam.

BACA JUGA: Anggota Polres Pasuruan Terlibat Dua Kali Aborsi Kandungan Mantan Pacar

"Setelah dimakamkan, kira-kira dua harinya banyak teman-teman kuliahnya datang. Teman-teman dekat juga datang. Ada yang dari Malang, Sidoarjo, Mojokerto juga ada," ucap pria yang akrab disapa Gito ini.

Gito juga menambahkan makam mahasiswi yang semasa hidupnya suka menulis ini juga sempat amblas separo karena papan penahan tanah yang digunakan kurang banyak.

Namun, kini sudah dibenahi olehnya dan juru kunci lainnya, Sabar. "Makam kondisi sempat amblas. Papannya kurang dan papannya juga (dari kayu) randu. Gampang amblas. Ini sudah dibenahi Pak Sabar (juru kunci makam)," ujarnya.