Logo

Mahasiswa Widya Mandala Surabaya Ubah Jelantah Jadi Biodesel

Reporter:,Editor:

Rabu, 20 February 2019 05:40 UTC

Mahasiswa Widya Mandala Surabaya Ubah Jelantah Jadi Biodesel

Mahasiswa UKWMS menunjukkan cara membuat biodiesel dari minyak goreng bekas. Foto: Khoirotul Latifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mengenalkan pengolahahan limbah (minyak jelantah) menjadi biodesel kepada mahasiswa asing dari Jepang dan Taiwan.

Pengolahan minyak jelantah ini pun dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel untuk mesin industri. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam rangka study exchange yang diselenggarakan UKWMS.

Kegiatan tahun ini dihadiri 12 mahasiswa serta satu profesor asal Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, tiga mahasiswa dan satu profesor Osaka Institute of Technology (OIT) Jepang, serta lima mahasiswa dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST).

“Dalam pertukaran mahasiswa ini memanfaatkan keanegaraman hayati untuk energi, sekaligus mendukung sektor ekonomi. Karena minyak jelantah sering dibuang, jadi kami manfaatkannya,” kata Dosen Teknik Kimia Maria Yuliana usai praktikum membuat biodesel, Selasa 19 Februari 2019.

BACA JUGA: Penerapan Biodiesel B20 Kurang Direspon Pelaku Usaha

Sangat mudah memperoleh minyak jelantah. Sebab mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi aneka gorengan.

Minyak jelantah hasil penggorengan ini dapat diolah menjadi biodesel karena memiliki sifat yang sama. Yakni dapat diproduksi dengan mereaksi kimia antara minyak sayur atau lemak hewan dengan alkohol.

Cara mengolahnya cukup dicampur alkohol dengan perbandingan 3:1. Kemudian dipanaskan pada suhu 60° menuju 80° celcius selama enam menit, hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas adalah biodiesel dan lapisan bawah merupakan gliserol.

“Untuk setiap 100 ml minyak jelantah dapat menghasilkan 100 ml biodiesel,” ujar Maria.

Biodiesel, menurut Maria, merupakan energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar diesel yang digunakan industri. Biodiesel dapat dipergunakan secara langsung, ataupun dicampur dengan petroleum dalam proporsi tertentu.

“Selain fungsi tersebut, inovasi ini mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar diesel,” katanya.

Diterangkan maria, biodiesel yang digunakan di Indonesia sebagai bahan bakar campuran dengan proporsi 20 persen biodiesel dan sisanya bahan bakar diesel.

Inovasi inipun sudah diproduksi sejak lama dan sudah beberapa kali digunakan beberapa industri. Dan hasilnya secara maksimal seperti diesel yang biasa digunakan.

BACA JUGA: Mahasiswa UKWMS Membuat Inovasi Penggorengan Otomatis Untuk UMKM

Minyak jelantah, pada dasarnya juga dapat diolah menjadi minyak goreng kembali. Tapi pihaknya belum menjamin kualitasnya bisa 100 persen. Menurutnya masih butuh penelitian lebih lanjut jika ingin mengolah jelantah menjadi minyak baru.

Sementara itu, salah satu Mahasiswa NTUST Nick Wang Bo Xun mengungkapkan, pengolahan minyak jelantah menjadi biodesel belum banyak dimanfaatkan di Taiwan.

Pengalaman praktikum pembuatan biodiesel ini dan kegiatan kuliah lainnya untuk bersikap lebih mandiri.

“Dari kegiatan ini, kami tahu bagaimana mencari solusi atas masalah yang kita hadapi sehari-hari. Pengalaman ini sangat menarik dan menyenangkan,” katanya.