Logo

Mahasiswa Pasuruan Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto Belum Ditemukan

Reporter:,Editor:

Jumat, 16 September 2022 12:20 UTC

Mahasiswa Pasuruan Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto Belum Ditemukan

HILANG. Tangkapan layar video Dimas yang tak sengaja terekam pendaki lain di sekitar petilasan Brawijaya di Bukit Krapyak, Pacet, Mojokerto, Jumat, 16 September 2022. Repro: video pendaki

JATIMNET.COM, Mojokerto – Keberadaan Raffi Dimas Baddar, 20 tahun, mahasiswa asal Pasuruan yang hilang di Bukit Krapyak, Pacet, Kabupaten Mojokerto hingga Jumat malam, 16 September 202, tak kunjung ditemukan.

Tim SAR gabungan Basarnas terus berupaya semaksimal mungkin hingga memperluas radius pencarian ke dalam hutan dari lokasi korban hilang di Camping Ground petak 24-C menuju Putuk Puyang.

Asper Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Pacet dan Pengelolaan Hutan (KPH) Pasuruan Margono menjelaskan pencarian orang hilang di Bukit Krapyak dihentikan sementara dan akan dilanjutkan Sabtu, 17 September 2022.

"Korban belum ketemu pencarian dihentikan pukul 15.00 WIB," ujarnya, Jumat, 16 September 2022.

BACA JUGA: 20 Hektar Gunung Penanggungan Terbakar, Pendaki Diimbau Hati-hati Buat Api Unggun

Menurut dia, sebagian Tim SAR gabungan Basarnas dibagi menjadi lima SRU (Search and Rescue Unit) dengan 85 personel dari 39 potensi relawan yang ikut dalam pencarian telah kembali ke Posko Grenjengan.

Sedangkan, ia bersama dua tim hingga malam ini masih bertahan di Putuk Puyang. "Dua tim gabungan pencari orang hilang kurang lebih 13 orang yang terbagi dua regu saat ini ngecamp di Putuk Puyang, efisiensi energi untuk melanjutkan kegiatan besok, iya masih di Putuk Puyang gabung dengan teman-teman," ucapnya.

Namun, petunjuk terakhir keberadaan korban diketahui berada di petilasan Brawijaya. Informasi ini diperolehnya dari rekaman video 1,15 menit dari pendaki yang secara tidak sengaja merekam korban, Minggu, 11 September 2022, sekitar pukul 06.00 WIB.

Dari rekaman video tersebut, Dimas mengenakan jaket dan celana training warna gelap dengan menenteng sandal berjalan menelusuri jalan setapak.

Dia sempat menyapa pendaki lain. "Nuwun sewu, Mas (Permisi, Mas),” katanya dalam video. Pendaki lain sempat menawari untuk mampir. “Monggo, Mas (Silakan),” kata pendaki lain. Pendaki lain juga bertanya pada Dimas. “Piyambakan, Mas? (Sendirian, Mas),” kata pendaki lain. Dimas pun menjawab. “Inggih piyambakan (Iya sendirian).

BACA JUGA: Pendaki Gunung Penanggungan Wajib Vaksin dan Jumlah Pendaki Dibatasi

Tim SAR juga sudah memastikan bahwa pria yang ada dalam video itu adalah Dimas. "Saya dapat video itu dari anggota, informasinya ada yang melihat korban berjalan di kawasan petilasan Brawijaya pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Iya betul, dari keluarga juga sudah memastikan termasuk teman korban saat ngecamp bersama," ucap Margono.

Mendapat informasi video yang berisi keberadaan terakhir korban, Tim SAR gabungan bergegas melakukan pencarian di lokasi terakhir korban terlihat di sekitar petilasan Brawijaya.

"Pencarian hari keenam difokuskan dengan titik kumpul di Putuk Puyang, namun belum ditemukan," katanya.

Menurut Margono, kondisi geografis di sekitar Putuk Puyang memiliki hutan yang cukup lebat. Rute pencarian dari petilasan Brawijaya menelusuri jalan setapak di sisi kanan menuju Putuk Puyang.

Dari Putuk Puyang menuju Pusung Bokor yang terletak di sisi kiri. Sedangkan jika lurus menelusuri jalan setapak adalah Pusung Malang hingga berakhir di lereng Gunung Welirang masuk kawasan Taman Hutan Raya Raden Suryo (Tahura).

"Sebenarnya kita sudah mencari sejak korban dinyatakan hilang di Bukit Krapyak dengan mencari ke Putuk Puyang malam hari, bahkan hingga Pusung Malang hasilnya nihil," katanya.