JATIMNET.COM, Probolinggo - Mendekati masuk libur panjang sekolah, diperkirakan bakal dimulai pada pekan mendatang. Pemkab Probolinggo melalui Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan, tetap menerapkan kebijakan yang sama, terkait batasan kuota wisatawan yang berlibur di semua obyek wisata di Kabupaten Probolinggo.

Kepala Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto mengatakan, pembatasan kunjungan 50 persen dari kapasitas yang ada, terus berlaku di semua obyek wisata di Kabupaten Probolinggo.

"Masih sama aturannya mas, dibatasi 50 persen untuk kunjungan wisatawan, di setiap obyek wisata," kata Sugeng, saat dikonfirmasi via selulernya, Jum'at 18 Juni 2021.

Baca Juga: Wali Kota Probolinggo Serukan Komitmen Pengembangan Wisata

Begitupun terkait penerapan protokol kesehatan di semua obyek wisata Kabupaten Probolinggo, Sugeng menyebut, hampir tiap minggu pihaknya melakukan pemantauan. "Kalo di Probolinggo, semuanya masih terkendali. Tapi yang dari eksternal atau luar ini, yang perlu kita antisipasi," tutur Sugeng.

Meski demikian, lanjut Sugeng, kebijakan yang berlaku saat ini, bisa saja berubah sewaktu-waktu mengikuti pola perkembangan kasus Covid-19, di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Sugeng menambahkan, pembatasan kuota 50 persen kunjungan wisatawan, juga terus berlaku di wilayah terluar Kabupaten Probolinggo seperti obyek wisata Pulau Gili Ketapang. Serta, sejumlah obyek wisata yang berada di sekitaran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca Juga: Wisata Sumber Mata Air Sentong Kini Tawarkan Terapi Ikan Atau Fish Spa

"Yang jelas, Pemda terus bersinergi dengan pihak TNBTS, karena 4 wilayah yang berkaitan dengan TNBTS memang harus sinkron," pungkasnya.

Sekadar informasi, merujuk data jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo oleh dinas kesehatan setempat, per 17 Juni 2021. Tercatat, jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3.242 kasus. Dengan rincian; 27 pasien dirawat, 3.022 orang sembuh dan 193 meninggal dunia.

Sedangkan dari total 24 kecamatan yang ada, sebanyak 9 kecamatan masuk kategori sedang sebaran Covid-19, lalu dua kecamatan lainnya masuk kategori resiko tinggi sebaran Covid-19, yakni Kecamatan Paiton dan Pajarakan.