Logo

Lewat Aplikasi Tession Body, Santri Genggong Jadi Juara Lomba Research Internasional di Canada

Reporter:,Editor:

Sabtu, 19 November 2022 09:00 UTC

Lewat Aplikasi <em>Tession Body, </em>Santri Genggong Jadi Juara Lomba <em>Research Internasional </em>di Canada

Juara. Pelajar Madrasah Aliyah (MA), Model Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Yang Menjadi Juara Lomba Research. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Pelajar Santri Madrasah Aliyah (MA), Model Hafshawaty Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo memiliki inovasi yang patut diapresiasi dan diacungi jempol. 

Itu karena, mereka mampu menciptakan sebuah aplikasi bernama "Tession Body", di mana berfungsi mengontrol kadar gula. Lewat aplikasi tersebut, masyarakat bisa mengetahui seberapa banyak kadar gula dalam sebuah makanan yang bakal dikonsumsi. 

Aplikasi tersebut, diciptakan oleh lima pelajar santri dan santriwati Model Hafshawaty ZAHA Genggong, yakni Ilham Maulana Abdullah, Moch Alfian Ainur Ridho Humaidi, Ana Maulida Fijria Filqis, Habibah Khair Lu'lu dan Syela Urfani.

Berkat inovasinya, kelima pelajar tersebut bahkan sampai menjuarai Lomba Research Annual Edition Of The International Invention Innovation Competition di Canada, pada 27 Agustus 2022 lalu.

Baca Juga: Santriwati Genggong Juarai International Award Japan, Design, Idea and Invention Expo

Di mana lomba tersebut, diselenggarakan oleh Toronto International Society Of Innovation and Advance Skills (Tisias). Dengan melibatkan 380 team dari 19 negara. 

Salah satu pelajar pencipta aplikasi, Ilham Maulana Abdullah mengatakan, aplikasi yang dibuat bersama empat rekannya itu, berfungsi memudahkan penderita diabetes mengontrol kadar gula dalam makanan.

Sehingga, nantinya mereka mengetahui seberapa besar kadar gula pada makanan yang akan dikonsumsi. Dengan begitu, penderita diabetes bisa terjamin keamananya saat mengkonsumsi makanan.

"Untuk memiliki aplikasi itu, tinggal didownload di playstore. Setelah tersimpan dan bisa digunakan, pemakai bisa mengetik nama makanan di aplikasi itu. Setelahnya, bisa dicek seberapa besar kadar gulanya," kata Ilham.

Baca Juga: Cegah Pernikahan Dini, Mahasiswa Inzah Genggong Dapat Bimbingan dari Kemenag

Ilham Maulana Abdullah, salah seorang siswa pembuat aplikasi pengontrol gula darah mengatakan, aplikasi diperuntukan untuk memudahkan penderita diabetes mengontrol gula darahnya. 

Dimana yang bersangkutan tinggal mendownload aplikasi tersebut, nanti kalau sudah dapat memasukan nama makanan yang akan dikonsumsi. Di aplikasi itu, bakal muncul berapa kadar gula darahnya, serta keamananan untuk dikonsumsi.

"Tentunya kami bangga, ini berkat karomah kyai Hasan sepuh dan dukungan semua pihak. Sehingga kami bisa menjadi juara," terangnya. 

Adanya capaian prestasi itupun, direspon positif salah satu pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, dr. Moh Haris Damanhuri. Pria yang akrab disapa Gus Haris itu menyebut, lewat adanya prestasi oleh pelajar asal pesantren, membuktikan kalau santri tidak hanya bisa mengaji dan belajar akhlaq saja.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Berikan Kuliah Bisnis Digital di Kampus UNZAH Probolinggo

Akan tetapi, jugamampu bersaing dan membawa pulang prestasi, baik ditingkat nasional maupun internasional. Seperti yang ditorehkan oleh siswa MA Model Hafshawaty, Zainul Hasan Genggong. 

"Santri harus bisa berdedikasi dan mewujudkan prestasi. Serta bisa menjadi panutan, di dalam berkarya di era teknologi,"terang Gus Haris, Sabtu 19 November 2022.

Gus Haris berharap, prestasi yang dicapai oleh santri di Pondok Pesantren Zainul Hasan, turut diikuti oleh para santri pondok pesantren lainnya.  Senada dikatakan Kepala Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Abdul Azis.

Ia berharap MA Model Hafshawaty Genggong, setiap bulannya bisa meraih prestasi di ajang Internasional. Dengan target akhir MA Model, yakni menjadi madrasah satelit dan percontohan bagi madrasah lainnya. 

"Pihak yayasan sudah mengatur penghargaan lain, bagi siswa yang berprestasi. Salah satunya beasiswa di lingkungan madrasah, sesuai dengan tingkatan kelas masing-masing," kata Aziz.

Sekadar informasi,  ada 6 prestasi internasional lainnya pada tahun pelajaran 2021/2022 yang diraih pelajar santri setempat. Meliputi Merit Medal (Medali Prestasi) pada lomba matematika di Filipina. Medali emas pada lomba research di Jepang,  medali perak pada lomba research di Korea. 

Selanjutnya, dua medali perunggu pada lomba research di Polandia dan Malaysia. Serta merit medal, pada lomba Musabaqoh Qiroatul Kitab (MTQ) di Cairo, Mesir.