Logo

Lecehkan Pelanggan, Pengemudi Ojol Dipecat dan Dilaporkan Polisi

Reporter:,Editor:

Jumat, 31 January 2020 15:14 UTC

Lecehkan Pelanggan, Pengemudi Ojol Dipecat dan Dilaporkan Polisi

LECEHKAN PELANGGAN. Aplikasi ojek online. Foto: Faizin Adi

JATIMNET.COM, Jember – Manajemen Grab langsung mengambil tindakan tegas dengan memutus kontrak NH, mitra pengemudi ojol yang diduga melakukan pelecehan terhadap konsumennya. Tak hanya dipecat, NH juga masuk blacklist (catatan buruk) sehingga tidak bisa lagi bergabung dengan Grab di cabang manapun. 

"Karena database kita berdasarkan NIK adminduk. Jadi, kalau sudah melanggar aturan, apalagi pelecehan seksual, itu sudah sangat fatal," ujar Person In Charge (PIC) atau Penanggung Jawab Grab Jember Ade Wirawan Yulianto saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, Jum’at petang, 31 Januari 2020.

Laporan perempuan yang jadi korban, NV, 27 tahun, ke polisi menjadi perhatian serius Grab. "Kami laporkan ke pusat agar menjadi atensi untuk tidak terulang lagi. Pelayanan konsumen bagi kami adalah yang utama," tutur Ade. 

BACA JUGA: Rumah Digeruduk Driver Ojol, Iis Dahlia Tulis Surat Terbuka

Kasus pelecehan seksual secara verbal oleh oknum pengemudi ojol ini ditanggapi Pembina Solidaritas Ojol Independen (Solid) Jember Agusta Jaka Purwana. "Saya sudah koordinasi dengan ketua komunitas, katanya oknum tersebut bukan anggota komunitas ini. Tapi kita tetap prihatin dan berharap tidak terulang kembali," ujar pria yang juga anggota DPRD Jember ini. 

Agusta berharap pengemudi ojol bisa berkomunikasi dengan baik kepada konsumennya. "Pengemudi ojol diingatkan untuk tidak melanggar batas privasi konsumen. Semoga menjadi pembelajaran bagi semua pihak," tutur mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember ini. 

Pelecehan seksual secara verbal terjadi ketika NH mengantar pengguna jasa ojol, NV, Rabu malam, 29 Januari 2020.

BACA JUGA: Ojek Grab Jombang Lecehkan Penumpang, Aktivis Desak Perbaikan Sistem

Selama perjalanan tidak ada perbuatan yang mencurigakan hingga sampai di tempat tujuan. Namun selang 30 menit kemudian, sebuah pesan singkat masuk ke ponselnya melalui aplikasi WhatsApp. Pengirim pesan mengaku sebagai seorang pria yang mengajak berkenalan. "Saya kira itu teman saya lagi iseng. Saya tanggapi biasa saja," tutur NV. 

Setelah ditanggapi, ternyata pengirim pesan tersebut adalah NH, pengemudi ojol yang baru saja mengantarnya. Beberapa pesan yang dikirim NH menjurus pada pelecehan yang merendahkan martabatnya sebagai perempuan.

Merasa tersinggung, NV melaporkannya ke manajemen Grab dan polisi. "Karena ini bukan peristiwa pertama yang saya alami. Sebelumnya saya pernah mengalami seperti ini, lalu saya laporkan ke penyedia aplikasi tapi tidak ada tindakan tegas," tutur NV.