
Reporter
ZulafifMinggu, 20 September 2020 - 10:20
Editor
Bruriy Susanto
BROMO. Pemandangan Obyek Wisata Gunung Bromo, Melalu Pintu Masuk Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Kuota kunjungan wisatawan yang berlibur di obyek wisata Gunung Bromo, diperkirakan akan terus bertambah. Ini melihat setelah saat awal buka, kuota pengunjung yang dibatasi sekitar 20 persen terus meningkat, dan per Senin 14 September 2020 pekan kemarin dinaikkan 40 persen.
Nantinya kuota wisatawan, yang berlibur di obyek wisata Gunung Bromo akan ditambah lagi menjadi 50 persen. Namun demikian, Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah l Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarmin mengatakan, rencana penambahan kuota masih menunggu hasil evaluasi selama penambahan kuota saat ini.
"Setelah dinaikkan 40 persen, kami masih evaluasi lagi. Jika tidak ada kendala atau pun klaster baru, bisa saja nanti dinaikkan lagi kuotanya sampai 50 persen," kata Sarmin saat dikonfirmasi, Minggu 20 September 2020.
Lanjut Sarmin, sampai kini belum ada kejadian menonjol di kawasan obyek wisata Gunung Bromo. Termasuk belum adanya wisatawan yang terpapar Covid-19 saat berlibur di obyek wisata setempat. Terkait tingkat kunjungan wisatawan saat Pandemi Covid-19, Sarmin menyebut untuk hari-hari biasa wisatawan yang berlibur ke Bromo rata-rata 300 sampai 500 orang perhari.
BACA JUGA: Usaha Hotel dan Restoran Sambut Positif Rencana Pembukaan Wisata Bromo
Sedangkang hari Sabtu dan Minggu, tingkat kunjungan wisatawan selalu penuh, yakni di kisaran 1.400 an orang per-hari. Jumlah tersebut, terhitung dari 3 pintu masuk ke obyek wisata Gunung Bromo. "Kalau rata-rata pengunjung, saat masih sebatas wisatawan lokal atau berasal dari seputaran Jatim saja. Apalagi beberapa daerah, juga kembali melakukan PSBB," ujar Sarmin.
Disinggung tengah gencarnya, sejumlah daerah melakukan "Operasi Yustisi" dan pemberlakuan denda bagi yang melanggar protokol kesehatan. Sarmin menyampaikan, bahwa di kawasan obyek Gunung Bromo sendiri pihaknya masih memberlakukan penindakan sosial, bagi wisatawan yang melanggar protokol kesehatan.
"Untuk denda masih belum, karena kita juga pengawasannya sudah ketat. Tapi kalau memang ditemukan yang melanggar, nanti dilakukan pembinaan atau sanksi sosial berupa bersih-bersih dan lainnya," ia memaparkan.
Sementara, terkait pendakian obyek wisata Gunung Semeru sendiri, Sarmin menyebut rencananya bulan depan akan dibuka. Hanya saja, masih akan dilakukan rapat koordinasi terlebih dahulu. "Untuk kuota pengunjung, sama akan dilakukan pembatasan dahulu. Jika normalnya sekitar 600 pengunjung, akan dibatasi 20 persennya saja," Sarmin memungkasi.