Logo

Usaha Hotel dan Restoran Sambut Positif Rencana Pembukaan Wisata Bromo

Reporter:,Editor:

Kamis, 27 August 2020 12:20 UTC

Usaha Hotel dan Restoran Sambut Positif Rencana Pembukaan Wisata Bromo

PEMBUKAAN. Salah Satu Hotel Yang Berada di Kawasan Obyek Wisata Gunung Bromo, Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Rencana pembukaan obyek wisata Gunung Bromo, oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mulai Jumat 28 Agustus 2020 besok, disambut positif oleh kalangan pelaku jasa wisata. Pelaku wisata merasa mendapatkan angin segar, setelah sekian bulan lesu tanpa penghasilan karena sepi wisatawan yang datang berlibur.

Seperti disampaikan, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin, bahwasannya pengelola hotel dan restoran, menyambut baik rencana pembukaan tersebut.

Meski belum ada wisatawan yang booking hotel, namun antusiasme masyarakat yang hendak berkunjung ke Bromo cukup tinggi. Itu terlihat dari respon masyarakat, yang memastikan kebenaran obyek wisata Bromo  dibuka.

"Kalo booking hotel masih belum ada mas, tapi untuk yang sekedar telpon ke kami memastikan Bromo dibuka sudah banyak. Bahkan hampir 75 persen telpon yang masuk, tanya Bromo sudah dibuka atau tidak,"terang Digdoyo via selulernya, Kamis 27 Agustus 2020.

BACA JUGA: Wisata Bromo Mulai Dibuka Khusus Wisatawan Lokal

Lanjutnya, PHRI sendiri berharap kepastian dibukanya kembali obyek wisata Bromo, agar para pelaku usaha hotel dan restoran setempat bisa segera beraktifitas normal kembali. Pasalnya semenjak wisata Bromo ditutup mulai sekitar Februari lalu, pelaku usaha perhotelan dan restoran tak ada pemasukan, bahkan merugi ratusan juta rupiah.

Itu terjadi, jelas Digdoyo, karena pihak hotel dan restoran tetap menggaji karyawan yang tak dirumahkan, serta mengeluarkan biaya operasional seperti telepon, listrik dan lainnya. "Dari 18 hotel disini, kami sudah siap menerima wisatawan yang akan menginap. Baik protokol kesehatan, kami juga sediakan guna menjamin kesehatan pengunjung hotel," katanya.

Selain itu, PHRI menurut Digdoyo telah siap mengikuti aturan yang ada, seperti penyesuaian dengan pembatasan jumlah wisatawan yang berlibur di Bromo.

BACA JUGA: Ingin ke Bromo, Perhatikan Cara Dapat Tiketnya

"Jadi kalo jumlah pengunjung Bromo sudah lebih dari 736 orang, itu nantinya kan ditutup. Dan disesuaikan lagi, dengan daya tampung wisatawan ke penanjakan. Maka dari itu, kami arahkan ke seruni point. Seruni poin pun sama, daya tampungnya sekitar 380 orang dan bila diberlakukan separuhnya, hanya 190 orang," papar Digdoyo.

Oleh karenanya, guna mengambil peluang wisatawan yang berkunjung ke Bromo. Digdoyo menyampaikan, pihak hotel akan memberikan service pengunjung, yakni bayar sehari dan menginap dua hari.

"Semoga saja, wisata di Bromo kembali pulih. Karena sudah banyak agenda yang dibatalkan di Bromo, akibat pandemi Covid-19. Seperti Jazz Gunung, Travel Mart dan lainnya. Setelah dibuka nanti, kami akan evaluasi 3 sampai 5 hari guna mengetahui langkah apa yang semestinya diambil guna mendongkrak tingkat hunian hotel. Kami sasar Desember , hunian hotel bisa terisi 25-30 persen, sembari menghadapi momen tahun baru," tandasnya.