Selasa, 25 August 2020 23:00 UTC
GUNUNG BROMO. Warga suku Tengger saat melakukan salah satu ritual upacara Yadnya Kasada di kawah Gunung Bromo. Foto: Zulkiflie/Dokumen
JATIMNET.COM, Probolinggo - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), akhirnya membuka kembali kawasan obyek wisata Gunung Bromo, setelah lebih dari 3 bulan ditutup dampak dari pandemi Covid-19.
Kepastian dibukanya obyek wisata Bromo, setelah BBTNBTS mengeluarkan surat pemberitahuan terkait reaktifasi wisata alam secara bertahap di TNBTS/kunjungan wisata alam Gunung Bromo dan sekitarnya dibuka mulai Jum'at 28 Agustus 2020, sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam isi surat yang ditandatangani Kepala BBTNBTS, Jhon Kennedie, dijelaskan pembukaan obyek wisata Bromo merujuk hasil rapat koordinasi 4 wilayah di lingkar Bromo. Dimana 4 kepala daerah setempat, seperti Bupati Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang sepakat atas reaktifasi kegiatan wisata alam di TNBTS.
Dikonfirmasi via selulernya, Kepala Wilayah Seksi 1 TNBTS, Sarmin menjelaskan, pembukaan obyek wisata Gunung Bromo sementara waktu, berlaku hanya bagi wisatawan lokal. Selain itu wisatawan yang akan berkunjung ke Bromo, hanya bisa melalui booking online di situs bookingbromo.
BACA JUGA: Ingin ke Bromo, Perhatikan Cara Dapat Tiketnya
Protokol kesehatan, juga menjadi sarat utama Bagi wisatawan yang akan berlibur di obyek wisata Bromo. "Salah satunya masker , jadu syarat utama wisatawan masuk ke kawasan obyek wisata Bromo. Jika lupa atau memang tak membawa, wisatawan harus membelinya, di luar ataupun pos masuk Bromo," kata Sarmi kepada Jatimnet.com, Selasa 25 Agustus 2020.
Lanjut Sarmin, guna menekan resiko penyebaran Covid-19 di kawasan obyek wisata Bromo, pengunjung yang akan berkunjung ke sejumlah titik site di Bromo akan dibatasi.
Seperti Site Bukit Cinta 28 orang perhari, Site Pananjakan 178 orang perhari, Site Bukit Kedaluh 86 orang perhari, Site Savana Teletubbies 347 orang perhari dan Site Mentigen 100 orang perhari.
BACA JUGA: Lusa Bromo Dibuka Kembali, Kuota Wisatawan Dibatasi
"Fokus kami di Pananjakan, kami batas betul pengunjung yang akan melihat matahari terbit. Agar tidak terjadi penumpukan pengunjung, dan memaksimalkan physical distancing,"pungkasnya.
Sarmin menambahkan, wisatawan yang berlibur di Bromo juga masih disarankan, agar berada di jarak aman 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo. Dimana sesuai rekomendasi dari PVMBG PGA Cemoro Lawang.
"Kami imbau juga, agar pengunjung tetap menjaga kebersihan saat berada di kawasan obyek wisata Bromo. Dan jika ditemukan melanggar, maka ada sanksi menanti baik pembinaan maupun terberat di blacklist untuk memasuki kawasan,"tandas Sarmin.
