Senin, 28 July 2025 14:00 UTC
Bupati Jember Muhammad Fawait saat menggelar konferensi pers tentang pemberlakukan pembelajaran secara daring bagi pelajar dan ASN yang bisa bekerja secara WFA di gedung DPRD Jember, Senin malam, 28 Juli 2025. Foto: Faizin Adi
JATIMNET.COM, Jember – Bupati Jember Muhammad Fawait membuat kebijakan agar aktivitas belajar mengajar bagi pelajar berlangsung secara daring.
Demikian halnya dengan para aparatur sipil negara pemerintah kabupaten (ASN Pemkab) dapat bekerja dari mana saja alias WFA (work from anywhere). Kelonggaran ini diperuntukkan bagi ASN yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan publik.
Kebijakan yang diberlakukan mulai Selasa besok, 29 Juli 2025 ini telah disusun dalam surat edaran. Fawait mengumumkannya dalam jumpa pers yang digelar di gedung DPRD Jember, Senin malam, 28 Juli 2025.
Keputusan itu diambil Fawait setelah berkoordinasi dengan unsur wakil rakyat. Hal ini sebagai respon atas krisis pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Jember sejak Sabtu, 26 Juli 2025.
BACA: Terdampak Penutupan Gumitir, Jalur Distribusi BBM ke Jember Dialihkan
Kondisi ini berlangsung dua hari setelah pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) melakukan penutupan total jalur Gumitir hingga dua bulan ke depan.
"Kami memberikan kelonggaran bagi siswa dan ASN yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan publik untuk bekerja dan belajar dari rumah, mulai Selasa, 29 Juli 2025, hingga kondisi BBM kembali normal," ujar Bupati Fawait.
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk tanggap darurat pemkab agar masyarakat tetap dapat menjalankan aktivitas dengan efisien di tengah keterbatasan pasokan BBM.
Kebijakan sekolah secara daring atau dari rumah berlaku bagi siswa SD dan SMP negeri maupun swasta yang berada di bawah naungan Pemkab Jember.
Adapun bagi pelajar SMA yang selama ini berada di bawah Pemprov Jatim serta pelajar madrasah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama akan dikoordinasikan lebih lanjut.
BACA: Imbas Penutupan Gumitir, Pasokan BBM dan Elpiji di Jember Terganggu
Harapannya, agar sekolah di bawah Pemprov Jatim maupun Kemenag juga memberlakukan sistem belajar secara daring atau WFH.
Ia menyatakan bahwa pemberlakuan pembelajaran secara daring hingga batas waktu yang belum ditenukan.
"Kami berharap kebijakan ini bisa diterapkan menyeluruh, termasuk untuk sekolah-sekolah di bawah provinsi dan Kementerian Agama, karena tujuannya sama, yakni meringankan beban masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Gus Fawait ini
Terkait upaya mengatasi kelangkaan, Fawait menyebut bahwa pendistribusian BBM mulai malam ini dilakukan secara besar-besaran dari berbagai wilayah. “Selain dari Banyuwangi, BBM juga dikirim dari Malang dan Surabaya untuk mempercepat pemulihan,” jelasnya.
BACA: Diduga Akibat Muatan Kendaraan Besar, Proyek Perbaikan Plengsengan Jalur Gumitir Longsor
Pemkab Jember juga berencana mengirim nota protes resmi kepada pemerintah pusat atas keputusan penutupan Jalur Gumitir.
“Dampaknya sangat besar, dan kami akan menyampaikan protes sebagaimana sebelumnya juga disuarakan DPRD,” papar politikus Partai Gerindra ini.
Fawait juga memastikan, pasokan BBM untuk layanan darurat seperti ambulans tetap aman dan tidak terganggu. "Untuk kebutuhan kritis seperti ambulans, kami jamin tidak ada keterlambatan," tegasnya.
Selain itu, Pemkab Jember akan segera mengirim surat resmi ke Pertamina pusat agar krisis ini mendapat perhatian serius dan segera ditangani secara menyeluruh.
Bupati juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. “Kami minta warga tidak panik dan membeli BBM secara berlebihan, karena hal ini justru bisa memperlambat pemulihan distribusi,” pungkasnya.
