Logo

Imbas Penutupan Gumitir, Pasokan BBM dan Elpiji di Jember Terganggu

Reporter:,Editor:

Sabtu, 26 July 2025 07:20 UTC

Imbas Penutupan Gumitir, Pasokan BBM dan Elpiji di Jember Terganggu

Salah satu SPBU di Jember yang mengalami keterlambatan pengiriman Pertalite. Foto:

JATIMNET.COM, Jember – Masyarakat Jember mulai merasakan kelangkaan BBM jenis Pertalite dan gas elpiji (LPG). Sejumlah SPBU dilaporkan kehabisan stok BBM RON 90 tersebut. Pada saat yang bersamaan, sejumlah pangkalan juga mengalami keterlambatan pengiriman LPG.

Ketua DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) wilayah Besuki, Ikbal Wilda Fardana, mengatakan rata-rata stok BBM di SPBU Jember kini berada di bawah 40 persen. 

“Sejak sebelum jalur Gumitir ditutup, memang sudah ada keterlambatan pengiriman BBM dan elpiji di Jember. Dan ini diperparah kemacetan panjang di jalur Ketapang dan Banyuwangi-Situbondo,” ujar Ikbal saat dikonfirmasi, Sabtu, 26 Juli 2025.

Gangguan distribusi berasal dari Terminal BBM (TBBM) Ketapang, Banyuwangi. Truk pengangkut BBM dan elpiji terjebak antrean menuju Pelabuhan Ketapang karena keterbatasan armada kapal penyeberangan ke Bali. Penutupan total jalan nasional di kawasan Gumitir sejak 24 Juli 2025 turut memperburuk arus logistik.

BACA: Jumlah Kapal Penyeberangan Jawa-Bali Berkurang, Antrean Truk Capai 28 Kilometer

“Kabarnya, arus mulai normal, tapi proses pengisian SPBU tetap butuh waktu. Kami khawatir kendala serupa terulang,” katanya.

Selain BBM, distribusi LPG juga tersendat karena pengambilan gas tidak bisa dilakukan dari luar daerah. Pasokan LPG bergantung pada SPPBE tertentu. “Kami harap ini tidak berdampak besar ke masyarakat,” kata pengusaha yang juga Anggota DPRD Jember dari PPP itu.

Hiswana Migas Besuki mendesak pemerintah dan lembaga terkait, termasuk KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan), BKI (Biro Klasifikasi Indonesia), dan ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) bisa mengambil langkah cepat agar kemacetan di Ketapang segera terurai sehingga distribusi energi kembali lancar. 

“Kalau kendaraan logistik terus menumpuk di jalur Banyuwangi-Situbondo, distribusi BBM dan elpiji ke beberapa kabupaten akan terganggu,” kata alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Jember (Unej) ini. 

Ikbal juga menyoroti alternatif pasokan BBM dari depo Surabaya ke Lumajang yang masih lancar. Namun distribusi elpiji tidak bisa mengikuti skema serupa karena keterbatasan jalur dan SPPBE.

“Kami berharap distribusi BBM dan elpiji segera pulih agar tidak mengganggu kebutuhan energi masyarakat maupun sektor usaha,” katanya.

BACA: Urai Antrean Truk Jawa-Bali, Pemkab Banyuwangi Ajukan Penambahan Kapal di Pelabuhan Ketapang 

Pemantauan di sejumlah SPBU dalam kota Jember menunjukkan kelangkaan terjadi merata. Di SPBU Teuku Umar, Pertalite habis sejak Jumat malam, 25 Juli 2025, dan hanya tersisa Pertamax yang kini diburu konsumen.

"Truk pengisi BBM terjebak macet di Ketapang, jadi pengiriman tertunda," kata seorang petugas SPBU Teuku Umar. Kondisi serupa terjadi di SPBU Gajah Mada, Ahmad Yani, Kreongan, Gebang, dan Mastrip Kampus.

Koordinator SPBU COCO Gebang, Muhammad Taufik, membenarkan hal tersebut. “Kelangkaan Pertalite akibat penutupan akses Jalan Gumitir dan kemacetan di Jalur Baluran karena kurangnya kapal di Pelabuhan Ketapang,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur melakukan penutupan total jalur Gumitir yang menghubungkan Jember-Banyuwangi selama dua bulan, terhitung sejak 24 Juli hingga 24 September 2025.

Penutupan dilakukan untuk preservasi atau perbaikan jalan nasional demi keselamatan lalu lintas ke depan. Perbaikan jalan sebenarnya akan berlangsung selama 5 bulan, namun penutupan total Jalur Gumitir hanya dilakukan selama dua bulan.