Logo

Terdampak Penutupan Gumitir, Jalur Distribusi BBM ke Jember Dialihkan

Reporter:,Editor:

Senin, 28 July 2025 10:30 UTC

Terdampak Penutupan Gumitir, Jalur Distribusi BBM ke Jember Dialihkan

Suasana antrean di SPBU Gajah Mada, Jember pada Senin malam,28 Juli 2025. Foto: Faizin Adi

JATIMNET.COM, Jember – PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengakui terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jember sebagai dampak terganggunya jalur distribusi utama dari arah timur menyusul penutupan total jalur Gumitir.

Jalur nasional yang selama ini menjadi  satu-satunya akses pengiriman BBM dari Banyuwangi ke Jember itu resmi ditutup sejak 24 Juli 2025. Penutupan jalan itu untuk keperluan perbaikan infrastruktur jalan.

Kendati distribusi mengalami hambatan, Pertamina memastikan bahwa suplai BBM ke wilayah Jember masih berjalan normal dalam hal volume.

BACA: Imbas Penutupan Gumitir, Pasokan BBM dan Elpiji di Jember Terganggu

Setiap hari, sekitar 160 kiloliter (KL) BBM disalurkan ke wilayah ini. Pihak Pertamina juga menyatakan siap menambah volume jika kondisi lapangan mengharuskan.

“Penyaluran tetap berjalan sesuai kebutuhan masyarakat. Evaluasi penambahan volume terus kami lakukan, dan kami pastikan masyarakat tetap bisa mengakses BBM,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jatimnet.com, Senin , 28 juli 2025.

Sebagai bentuk penyesuaian, Pertamina mengalihkan jalur distribusi dari rute Banyuwangi–Gumitir ke jalur alternatif melalui Situbondo–Arak-Arak–Bondowoso, lalu masuk ke Jember.

BACA: Jumlah Kapal Penyeberangan Jawa-Bali Berkurang, Antrean Truk Capai 28 Kilometer

Namun, Ahad menjelaskan bahwa jalur ini hanya bisa dilewati oleh mobil tangki berkapasitas 16 hingga 24 KL karena kondisi geografis yang lebih berat.

“Medan di jalur Arak-Arak cukup menantang. Karena itu, kami sudah koordinasi dengan Satlantas Kalibaru, Situbondo, Bondowoso, dan Jember untuk memastikan distribusi berjalan lancar dengan bantuan pengawalan,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi lanjutan, Pertamina juga menyiapkan tambahan armada tangki bantuan dari Terminal BBM di Surabaya Group. Sementara untuk LPG, alternatif pengiriman dari arah Gresik juga disiapkan jika distribusi dari timur terhambat.

Ahad mengimbau masyarakat agar tetap membeli BBM secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan. “Distribusi masih dalam kendali. Kami harap masyarakat tidak panik,” ujarnya.

 

Antrean Panjang Terjadi di SPBU Jember

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa krisis BBM mulai dirasakan masyarakat sejak Jumat  dan mencapai puncaknya pada Sabtu pekan lalu.

Antrean kendaraan mengular di berbagai SPBU, baik roda dua maupun roda empat. Salah satu titik terpadat terjadi di SPBU Jalan Ahmad Yani, dekat Alun-Alun Jember, di mana antrean sempat mengular hingga mendekati kantor Mapolres Jember yang berjarak sekitar 450 meter.

Bahkan di beberapa SPBU, aparat kepolisian dikerahkan untuk mengatur antrean guna menghindari ketegangan antarwarga akibat lamanya waktu tunggu.

“Saya sampai tidak bisa mencari nafkah, gara-gara kesulitan mendapatkan bensin. Ini saya sudah mengantre sampai 2 jam,” ujar Rahmat, salah satu warga yang mengantre di SPBU Ahmad Yani.

Rahmat yang bekerja sebagai ojek daring atau ojek online (ojol) mengaku pekerjaannya sangat tergantung dengan pasokan BBM.

“Sehari bisa tiga kali isi full, jadi sangat terganggu sekali dengan krisis BBM di Jember ini. Tolong pengertiannya pemerintah agar tidak menyusahkan rakyat,” papar Rahmat.

 

Penutupan Jalur Gumitir untuk Proyek Perbaikan Jalan

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur melakukan penutupan total jalur Gumitir yang menghubungkan Jember – Banyuwangi selama dua bulan, terhitung sejak 24 Juli 2025.

Penutupan dilakukan untuk preservasi atau perbaikan jalan nasional demi keselamatan lalu lintas ke depan. Perbaikan jalan sebenarnya akan berlangsung selama 5 bulan. Namun, penutupan total Jalur Gumitir hanya dilakukan selama 2 bulan, hingga tanggal 24 September 2025.