Logo

Korban Penembakan di Christchurch dan Pidato yang Mengharukan

Reporter:,Editor:

Jumat, 29 March 2019 05:27 UTC

Korban Penembakan di Christchurch dan Pidato yang Mengharukan

Ilustrasi: Pixabay.com

JATIMNET.COM, Surabaya - Lebih dari 20 ribu orang berdoa bersama untuk korban penembakan dua masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat 29 Maret 2019. Perwakilan berbagai negara juga musisi dunia seperti Cat Steven ikut hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan di Hagley Park.

Penembakan keji itu terjadi pada 15 Maret 2019 dan menewaskan 50 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Si penembak, Brenton Tarrant, adalah warga negara Australia pendukung supremasi kulit putih.

Aparat keamanan menjaga ketat acara doa bersama itu. PM Selandia Baru, Jacinda Ardern berbicara dalam acara itu. "Kita tidak kebal terhadap virus kebencian, ketakutan, dan lainnya. Kita tidak pernah. Tetapi kita bisa menjadi bangsa yang menemukan obatnya," kata Ardern seperti dilansir dari bbc.com, Jumat 29 Maret 2019.

BACA JUGA: Teror Selandia Baru, Facebook Larang Posting Dukung Supremasi Putih

Arden menggambarkan bagaimana dunia telah terjebak dalam lingkaran setan ekstremisme yang membiakkan ekstremisme. Namun jawaban ekstremisme, kata dia, terletak pada kemanusiaan.

Mengenakan jubah Maori, ia bergabung dengan puluhan perwakilan pemerintah dari seluruh dunia. Cat Stevens, yang bernama Muslim Yusuf Islam, menyanyikan lagu-lagunya Peace Train and Don't be Shy.

Salah seorang korban selamat, Farid Ahmed, mendapat tepuk tangan meriah untuk pidatonya. Dia yang kehilangan isterinya Husna dalam aksi teroris itu, mengajukan permohonan perdamaian disebarkan. Dia bilang telah memaafkan pria bersenjata itu.

"Aku tidak ingin hati yang mendidih seperti gunung berapi. Aku ingin hati yang penuh cinta dan perhatian, dan akan berbelas kasihan," ujarnya.

Dia menyerukan orang-orang untuk bekerja bersama demi perdamaian dan mengubah sikap untuk melihat semua orang sebagai bagian dari satu keluarga, menggunakan julukan Christchurch, Garden City untuk menegaskan pendapatnya.

BACA JUGA: Ardern Pimpin Selandia Baru Hening, Seminggu Pasca Teror Christchurch

"Saya mungkin dari satu budaya, Anda mungkin berasal dari budaya lain, saya mungkin memiliki satu keyakinan, Anda mungkin memiliki satu keyakinan, tetapi bersama-sama kita adalah taman yang indah," kata Ahmed.

Sikap Ardern mendapatkan dukungan positif dari komunitas Muslim seluruh dunia. Menurut Mohamed Mohideen, Presiden Dewan Islam Victoria di Australia, mengatakan tanggapan Ardern membantu memberikan kenyamanan dan mengucapkan terima kasih atas dukungannya terhadap komunitas Muslim.

Paska penembakan itu, Ardern telah mengeluarkan undang-undang baru terkait kepemilikan senjata yang melarang kepemilikan senjata semi otomatis.