Sabtu, 26 June 2021 06:20 UTC
Petugas saat evakuasi warga yang kena Covid-19 dari Klaster Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto ditemukan meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri (Isoman), Kamis 17 Juni 2021. Foto: Relawan/Dokumen
JATIMNET.COM, Mojokerto - Korban jiwa di klaster Lingkungan wilayah Kota Mojokerto bertambah. Kali ini korban Covid-19 yang meninggal ada di Lingkungan Pekayon, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, pada Jumat 25 Juni 2021.
Pasca insiden tersebut, di wilayah tersebut langsung dilakukan dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro (PPKM).
Lingkungan di satu Rukun Tetangga (RT) inipun masuk dalam zona merah. Hingga akhirnya Satuan Tugas Covid-19 Kota Mojokerto harus melakukan penutupan akses keluar masuk dengan memasang pagar besi milik Satpol PP, Sabtu, 26 Juni 2021.
Person In Charge (PIC) Komunikasi Publik Vaksinasi Covid-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo melalui, Kasatpol PP Kota Mojokerto Dodik menjelaskan penutupan akses dilakukan karena tingkat keterpaparan Covid-19 semakin hari semakin tinggi.
Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal dari Klaster Lingkungan di Mojokerto Bertambah
Pasca hari ini Sabtu, 26 Juni 2021 Dinkes melakukan tracing lanjutan, usai Jumat 25 Juni 2021 lalu di Gang Pekayon Baru terkonfirmasi positif 12 orang dari tujuh rumah.
Sebanyak 11 warga terkonfirmasi positif hasil Swab PCR dengan gejala sedang dan berat menjalani perawatan tersebar di tiga rumah sakit. Yakni, RSUD Prof Dr Wahidin Sudirohusodo, Rumah Sakit Gatoel, Kota Mojokerto dan Rumah Sakit Sakinah, Kabupaten Mojokerto.
"Ada 12 yang positif dari kemarin, mereka dari tujuh rumah disatu wilayah RT itu positif, dan masuk zona merah. Satu tokoh masyarakatnya MD, jadi setelah ada rapat koordinasi mulai hari ini Sabtu, kita adakan penutupan akses di Kampung Baru RT 4 RW 1," tegasnya.
Selain melakukan PPKM Mikro, lanjut ia, tiga tim dari Dinkes melakukan tracing lanjutan dan melakukan entri tes rapid antigen menyasar ratusan warga lainnya yang masuk dalam Lingkungan Pekayon RT 04 RW 01. Hasilnya hingga kini sebanyak 13 positif rapid antigen dari 94 warga.
Baca Juga: Covid Klaster Lingkungan di Mojokerto, 32 Positif dan Empat Meninggal
Satu diantaranya anak berusia 11 tahun dengan status OTG, dan dilakukan isolasi mandiri dikediamannya di Gang Pekayon Baru. "Untuk 13 orang (OTG) ini masih di gang, sambil menunggu rumah observasi rusunawa. Di sana masih penuh, nanti kalau udah yang kosong bisa di bawa ke sana," bebernya.
Jalan satu gang di Lingkungan Pekayon Baru inipun dilakukan penutupan dan pengawasan ketat selama 24 jam. Bahkan, kebutuhan suplai makan ratusan warga disediakan Dinas Sosial Kota Mojokerto setiap harinya sebanyak 235 bungkus.
"Tapi ini isolasi mandiri dengan pengawasan ketat. Makannya disuplai Dinsos, tiga kali sehari. Kuranglebih 235 orang warga yang terdata tinggal di satu RT ini," paparnya.
Dodik menyebut awalnya keterpaparan Covid-19 yang meningkat signifikan dikarenakan ada salah satu warga yang juga tokoh masyarakat sekitar sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Cepat Menyebar, Covid Klaster Lingkungan di Mojokerto Diduga Varian Baru
"Setelah hasil Swab PCR keluar beliau positif. Karena dia juga imam di mushola, dan berobat di bidan yang tinggal di gang ini. Salah satu pemicu awal. Jadi tempat ibadah di sini juga kita tutup," ujarnya.
Hingga saat ini sudah ada tiga lingkungan yang masuk dalam zona merah menjadi kluster penyebaran Covid -19. Yakni, Lingkungan Sidomulyo, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon yang mulai melandai penyebarannya dan penutupan dihentikan.
Kemudian berlanjut di Lingkungan Pekayon, Kelurahan/Kecamatan Kranggan yang dilakukan penutupan, usai total ada 25 warga terpapar Covid-19. Sabtu, 26 Juni 2021.
"Selanjutnya penutupan di Lingkungan Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari. Sebab ada 15 warga yang terpapar, empat diantaranya meninggal dunia. Tapi kami masih koordinasikan dengan Dinkes, jadi ada tiga lingkungan," pungkasnya.