Minggu, 12 January 2020 12:28 UTC

Ilustrasi foto: Shutterstock via Suara.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Monosodium Glutamat (MSG) bisa juga disebut micin atau vetsin merupakan bumbu sekaligus penyedap masakan. Sejauh ini keberadaan vetsin masih timbul perdebatan.
Banyak orang yang menyisihkan, bahkan berusaha tidak menggunakan vetsin dalam masakannya. Vetsin dituduh sebagai biang kerok penyakit kanker bahkan stroke.
Sebenarnya MSG merupakan bahan masakan yang aman. Bahkan memiliki potensi manfaat jika digunakan sesuai takarannya. Dalam buku Monosodium Glutamat: How to Understand It Properly edisi ke-4 yang disusun tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), MSG memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh.
Apa saja manfaat tersebut?
BACA JUGA: Dampak MSG terhadap Kesehatan Anak
Strategi Diet Rendah Garam
Diet makanan yang tinggi garam dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, stroke dan penyakit jantung. Penggunaan MSG sebagai bumbu masakan diyakini bisa menjadi alternatif diet rendah garam.
Penelitian menyebut, penggunaan MSG sesuai takaran sebagai pengganti garam bisa menjaga tekanan darah secara bertahap.
Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia
Penelitian yang dilakukan di Queen's University Belfast, Irlandia Utara menemukan makanan dengan MSG membuat lansia mengalami peningkatan signifikan pada asupan energi, protein, dan lemak.
Biasanya pola makan yang buruk dan nafsu makan rendah membuat lansia rentan mengalami kekurangan gizi dan nutrisi. Nah, dengan menambah MSG secukupnya ke masakan bisa membuat nafsu makan lansia bertambah.
BACA JUGA: Menkes Berencana Kembangkan Industri Obat Tradisional
Memperlancar Pencernaan
Sebuah studi juga membuktikan bahwa mereka yang memiliki penyakit gastritis atrofik kronik bisa disembuhkan dengan vetsin. MSG bisa membantu meningkatkan produksi cairan lambung dan melancarkan pencernaan.
Penyakit gastritis astrofik sendiri membuat lapisan lambung menjadi tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh sel penghasil asam dan enzim. Dengan meningkatnya produksi cairan lambung, hal ini membuat gastritis astrofik bisa teratasi.
Sebagai catatan, World Health Organization (WHO) membatasi penggunaan MSG per hari. Dalam sehari, WHO menetapkan maksimal MSG boleh dikonsumsi sebanyak enam gram.
Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan batas maksimum konsumsi MSG per hari adalah lima gram. Jadi, tetap perlu perhatikan penggunaan penyedap rasa ini.
Sumber: Suara.com
