Logo

Konser Bertajuk Era Normal Baru, Khofifah: Rencana Konser Bukan Program Pemprov

Reporter:,Editor:

Kamis, 27 August 2020 07:40 UTC

Konser Bertajuk Era Normal Baru, Khofifah: Rencana Konser Bukan Program Pemprov

Ilustrasi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa enggan berkomentar banyak soal gelaran konser bertajuk ‘Era Normal Baru’ di area wisata Pintu Langit Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada 12 September 2020 mendatang. 

Mantan menteri sosial itu hanya menegaskan, acara tersebut bukan menjadi dari program Pemprov. "Tidak ada program Pemprov menyelenggarakan konser," ujar Khofifah, Kamis 27 Agustus 2020. 

Rencana penyelenggaraan konser bertajuk ‘Era Normal Baru’ mencuat tatkala Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul berkunjung ke Gedung Negara Grahadi, Senin Agustus 2020 malam. 

Konser yang akan menghadirkan Ari Lasso, dan Via Vallen itu, nantinya dipastikan dengan format protokol kesehatan ketat. Seperti, membatasi jumlah penonton, pembelian tiket daring, wajib bermasker hingga jaga jarak.

BACA JUGA: Khofifah dan Risma Duduk Satu Meja di Awarding Kampung Tangguh Semeru

Usai pertemuan dengan Gus Ipul, Khofifah mengatakan, ini uji coba pertama di Indonesia. "Ini uji coba pertama di Indonesia dan kebetulan Jatim dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan," kata Khofifah Senin. 

Pakar epidemologi Universitas Airlangga (Unair) dr. Windu Purnomo mengatakan, keputusan menyelenggarakan konser adalah keputusan yang aneh. Sangat bertentangan dengan upaya Satgas Covid-19 Jatim dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Windu menegaskan, cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah dengan tidak menimbulkan kerumunan. "Jadi memang aneh ada kebijakan ada keputusan yang kontradiktif dengan konsep pemutusan rantai penularan Covid-19. Jelas Covid-19 ini kan tidak boleh ada kerumunan," tegasnya. 

Kabupaten Pasuruan masih masuk ke dalam zona oranye pada peta sebaran Covid-19. Artinya tingkat penyebaran virus SARS CoV-2 di daerah tersebut masih tinggi. Meskipun ada pengurangan kapasitas dari semestinya, namun untuk mengendalikan ribuan penonton yang hadir bukan hal mudah. "Jelas itu kebijakan yang tidak tepat. Jadi hendaknya dipertimbangkan untuk ditunda," tandasnya.