Selasa, 08 November 2022 07:00 UTC
SIDAK. Ketua Komisi III DPRD Gresik Sulisno Irbansyah (kiri) didampingi Anggota Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi disela-sela sidak di Kawasan Heritage Bandar Grisse, Selasa, 8 November 2022. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi proyek penataan kawasan Heritage Bandar Grisse.
Dalam sidak kali ini, Ketua Komisi III DPRD Gresik Sulisno Irbansyah didampingi Abdullah Hamdi menemukan puluhan penutup gorong-gorong dan tiang lampu Kawasan Heritage Gresik raib.
Hilangnya beberapa komponen di sejumlah titik ruas jalan Kawasan Heritage Bandar Grisee atau Gresik Kota Lama yang belum diresmikan itu menjadi permasalahan baru.
Permasalahan itu tidak lain banyaknya kendaraan yang melintas dan terperosok di lubang yang dibiarkan menganga yang disebabkan penutup gorong-gorong hilang.
BACA JUGA: Wisata Multi Etnis Ditarget Selesai Tahun Ini
Begitu juga dengan puluhan lampu beserta tiang yang ikut amblas akibat tidak padatnya tanah yang menyangga. Total ada 21 lampu atau 41 dengan tiangnya yang hilang.
Sedangkan penutup gorong-gorong yang hilang terhitung sebanyak 20 titik lokasi. Fakta tersebut membuat rombongan Komisi III DPRD Gresik menjadi geram.
Tidak hanya geram, Komisi III DPRD Gresik juga heran saat melakukan sidak di Jalan Setia Budi, Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik Kota.
“Temuan sidak kami kali ini, ada tutup air hilang sebanyak 20 sama 21 atau 41 lampu sama tiangnya, banyak sekali kendaraan yang terperosok. Nanti kita sampaikan ke CKPKP (Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman) Gresik agar melakukan evaluasi. Agar situasi tidak membahayakan,” kata Ketua Komisi III DPRD Gresik Sulisno Irbansyah, Selasa, 8 November 2022.
Menurutya, dari hasil pantauan di sepanjang Jalan tersebut, Sulis juga menemukan besi penutup gorong-gorong kurang tebal sehingga membuat grill penutup saluran air tersebut mudah patah.
BACA JUGA: Banyak Bangunan Cagar Budaya di Gresik Beralih Fungsi
“Ketebalan besi penutup gorong-gorong kurang tebal dan ini sangat mudah patah serta gampang diambil (dicuri). Pasti akan ada upaya hukum, kita kordinasi pihak terkait,” kata legislator dari PDI-P itu.
Sementara itu, politikus PKB yang juga Anggota Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi menyoroti standar tonase besi dan semen cor tembok penahan tanah serta bagian bawah saluran air.
"Sebab, drainase menjadi lebih sempit. Kita akan sampaikan ke kontraktor atas kejadian ini dan evaluasi, kalau lihat dari CV yang bikin apakah komposisi besi cor sesuai standar dan kekuatannya,” katanya.
Sebgai catatan, pembangunan dan penataan kawasan Kota Lama Gresik yang akan dibuat wisata heritage bertajuk Bandar Grisse ini masuk finishing dan segera rampung.
Setelah itu, pengelolaan kawasan wisata itu sepenuhnya akan dikelola Pemkab Gresik. Sementara pembangunan fisik infrastrukturnya dikerjakan dan dibiayai pemerintah pusat.
Rencananya proyek penataan kawasan heritage itu berakhir 11 November 2022 nanti. Setelah itu pada awal Desember, Pemkab Gresik akan meresmikan kawasan tersebut.