Selasa, 18 November 2025 00:00 UTC

Kegiatan literasi digital dengan pemantik anggota DPRD Jatim, Kominfo Jatim, Kominfo Jombang, akademisi berlangsung di salah satu hotel Kabupaten Jombang, Senin malam, 17 November 2025. Foto: Hasan.
JATIMNET.COM, Jombang - Kesadaran literasi digital terus menjadi sorotan penting di tengah derasnya arus informasi yang tak terbendung. Dinamika itu juga mengemuka dalam forum diskusi tentang literasi digital di Room Hotel Fatma, Kabupaten Jombang, Senin malam, 17 November 2025.
Kegiatan itu melibatkan pihak dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), akademisi, pengamat pendidikan, hingga anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Dalam forum tersebut, para peserta menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan ruang digital tetap sehat, aman, dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
Anggota DPRD Jatim Sumardi turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya diskusi tersebut. Ia menilai kegiatan itu menjadi salah satu cara yang efektif dalam membentengi masyarakat dari ancaman ruang digital yang terus berkembang.
“Masyarakat perlu dibekali panduan, ada yang menguntungkan, ada yang membahayakan. Kita perlu memberikan lampu hijau, kuning, dan merah,” ujarnya.
BACA: Tangkal Hoaks dan Penipuan Daring, Warga Mojokerto Dibekali Literasi Digital
Legislator dari Fraksi Golkar ini juga menyoroti maraknya risiko kejahatan digital, termasuk modus rekening dormant yang kerap menyasar masyarakat dengan pendapatan rendah. Hal ini bisa terjadi jika tidak dibarengi edukasi digital yang memadai.
Terkait dunia jurnalisme di tengah situasi bisnis media yang penuh tantangan, Sumardi menilai media masih memiliki ruang luas untuk menyuarakan kritik dan menjalankan peran kontrol sosial.
“Teman-teman media sudah diberikan kebebasan untuk mengkritisi dari berbagai sisi. Ini kesempatan untuk menunjukkan profesionalitas dan peran kontrol sosial,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Jatim Putut Darmawan menyampaikan bahwa literasi digital merupakan upaya fundamental dalam membangun lingkungan digital yang bertanggung jawab. Ia mengajak publik untuk aktif mengambil peran.
“Kita mengajak masyarakat menjadi pahlawan digital. Banjir informasi ini tidak bisa kita bendung, tetapi bisa disikapi dengan bijak,” tegas Putut.
BACA: Sumardi Tekankan Pentingnya Peran Guru di Tengah Tantangan Digitalisasi
Ia menambahkan, kemampuan memilah dan memahami informasi menjadi bekal utama masyarakat untuk menentukan mana konten yang layak diikuti. Selain itu, mana yang valid dan mana yang berpotensi menyesatkan.
Putut menegaskan Kominfo Jatim juga terus mendorong pemanfaatan aplikasi pengecekan fakta, seperti Klinik Hoaks untuk membantu masyarakat melakukan verifikasi informasi secara mandiri.
“Kami bekerja sama dengan Polda melalui badan siber untuk menangkal serangan digital maupun penyebaran informasi destruktif,” lanjutnya.
Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Golkar Sumardi saat memberikan pemaparan dalam diskusi tentang literasi digital di Jombang, Senin malam, 18 November 2025. Foto: Hasan
Sementara itu, Putri, perwakilan dari Dinas Kominfo Jombang Putri menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kemampuan digital masyarakat.
“Edukasi literasi media merupakan tanggung jawab Kominfo, karena harapan kita adalah masyarakat cerdas digital yang mampu menunjang pembangunan,” ujarnya.
BACA: Ratusan Warga Mojokerto Ikuti Literasi Keamanan Digital, Ini Pesan Anggota DPRD Jatim Sumardi
Salah satu pengamat pendidikan Muhammad Hambali yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut mengingatkan bahwa literasi digital tidak dapat dibangun hanya oleh satu pihak. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial.
“Merujuk pada Ki Hajar Dewantara, ada trinitas tanggung jawab pendidikan, orang tua, sekolah, dan lingkungan. Jika tiga unsur ini bersatu, tidak ada celah terjadinya malapetaka teknologi,” pungkas Hambali.
