Sabtu, 26 March 2022 11:00 UTC
Ketua KNKT Dr Ir Soerjanto Tjahjono menyampaikan pendapatnya dalam forum diskusi bersama ITS.
JATIMNET.COM, Surabaya - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar forum diskusi dan menjajaki kolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dalam rangka pengembangan transportasi di Indonesia.
Bertempat di Gedung Rektorat ITS, pertemuan yang diadakan dengan format Focus Group Discussion (FGD) tersebut membahas bagaimana perguruan tinggi dapat berperan dalam pengembangan transportasi di Indonesia, khususnya peningkatan keamanan dan keselamatan transportasi.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari mengapresiasi langkah KNKT menggandeng institusi akademik sebagai upaya bersama meningkatkan kualitas transportasi Indonesia, baik sarana prasarana, maupun standar keamanan transportasi.
Sementara Ketua KNKT Dr Ir Soerjanto Tjahjono mengungkapkan rasa terima kasihnya karena masih bersedia untuk duduk bersama berdiskusi setelah sebelumnya dilaksanakan kegiatan serupa membahas keselamatan pelayaran, Januari lalu.
Baca Juga: Kemensos Gandeng ITS Atasi Akses Transportasi dan Air Daerah Tertinggal
“Sebelumnya kami telah banyak menjajaki kerja sama dengan ITS, seperti penyediaan infrastruktur keamanan di bandara, serta kerja sama lain di bidang perkapalan,” kata Soerjanto.
Pihaknya pun berharap lebih banyak lagi perguruan tinggi yang dapat berkontribusi dalam penelitian terkait keamanan serta keselamatan transportasi sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Menurutnya, pendekatan saintifik dari sisi akademisi sangat diperlukan dalam proses pengembangan kualitas transportasi tanah air. Sehingga, peristiwa-peristiwa kecelakaan transportasi dapat ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga: Kepala KNKT: Keselamatan Pelayaran Jadi Kebutuhan Mutlak dan Tanggung Jawab Bersama!
Di lain pihak, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS Dr Eng Trika Pitana mengaku bahwa selama ini pihaknya sangat intens berkomunikasi dengan KNKT. “FTK bersama KNKT sering melakukan penelitian bersama dalam industri perkapalan,” kata Trika.
Terkait dengan riset dan inovasi, sebenarnya sudah ada kawasan terpadu Science Techno Park (STP) yang memiliki akses langsung ke industri. Melalui pendekatan STP, maka dapat dikembangkan teknologi-teknologi terbaru terkait keselamatan transportasi.
“Saya senang karena ini merupakan bentuk kontribusi kami kepada negara melalui KNKT. Sehingga, diharapkan bisa mendukung apa yang telah dilakukan KNKT serta instansi lain yang berhubungan dengan transportasi,” kata dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.
