Selasa, 27 October 2020 05:20 UTC
Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Maju, Imam Syafi'i. Foto: Dokumen Pribadi
JATIMNET.COM, Surabaya - Klaim hasil survei internal pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji (Erji) unggul 6 persen atas paslon Machfud Arifin-Mujiaman (Maju) menjadi rasan-rasan banyak orang.
Namun, Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Maju, Imam Syafi'i mengklaim bahwa berdasarkan survei pasangan calon Machfud Arifin-Mujiaman justru lebih unggul. "Hasil survei internal kami justru pasangan MAJU unggul 20 persen," katanya, Selasa 27 Oktober.
Menurut dia, apa yang disampaikan dari tim Eri Cahyadi-Armuji justru lebih gelisah. Karena survei dari MAJU ini mencapai 20 persen, dan keunggulan cukup signfikan besar.
Mengenai dari survei PusdeHAM anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menanggapi santai. Imam Syafi'i menilai survei internal PDIP itu sama sekali tidak nyambung dengan fakta di lapangan.
BACA JUGA: PDIP Surabaya: Ada yang Tidak Bisa Tidur Lihat Hasil Survei, Kini Halalkan Segala Cara
"Kalau Erji memang sudah unggul dari Maju, kan mestinya Bu Risma bisa lebih tenang. Bukan sebaliknya harus ngoyo sampai banyak laporan dugaan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Bu Risma untuk memenangkan Erji," papar mantan redaktur Jawa Pos ini.
"Saya justru merasa curiga hasil survei internal mereka kurang bagus sehingga terus menerus membuat narasi yang mengingkari fakta dan akal sehat. Karena sekali lagi hasil survei internal kami, Poltracking, unggul jauh," tegas ketua lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (Lakpesdam) PCNU Surabaya.
Imam menduga, unggul 6 persen itu hanya klaim tim pemenangan Eri-Armuji. Hal itu bisa dilihat dari alur rilis berita yang disebar di media massa beberapa hari terakhir ini. Dimana setelah klaim unggul, Eri-Armuji membuat isu tim MAJU galau, setelah itu yang paling parah membuat tuduhan banyak APK Eri-Armuji dirusak pihak lain pasca berita yang memuat hasil survei mereka unggul 6 persen.
BACA JUGA: Survei PusdeHAM, Eri-Armudji Ungguli Machfud-Mujiaman 6 Persen
"Ini seperti rangkaian framing seolah seolah Erji betul betul sudah unggul atas Maju, lalu pihak pendukung Maju frustasi dan merusak APK Erji. Ya seperti playing victim, untuk mencari simpati publik" jelasnya.
Imam mempersilahkah petugas untuk menangkap siapapun yang dengan sengaja merusak APK kedua paslon walikota dan wakil walikota surabaya. Imam yakin mereka bukan tim atau relawan MAJU.
Politisi Partai Nasdem ini mengungkapkan, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Banner dan baliho Eri-Armuji berdiri tegak meski di tempat yang terlarang. Sementara baner dan baliho MAJU banyak yang dibongkar oleh petugas Satpol PP. "Yang terjadi selama ini malah tebang pilih, baliho MAJU dibabat habis, biarpun itu di jalan kampung," katanya.
Ditanya apakah ada pembohongan publik? Imam membiarkan masyarakat yang menilai. Tim MAJU sudah berkomitmen berkontestasi secara fair. "MAJU tidak akan menggunakan cara-cara keji, fitnah dan tidak beradab. Pak Machfud Arifin sudah menegaskan harus menang dengan bermartabat," tukas wakil ketua dewan masjid indonesia (DMI) Kota Surabaya ini.