Logo

Kisah KKN Desa Penari Diduga Terjadi di Songgon, Camatnya Malah Penasaran

Reporter:,Editor:

Rabu, 04 September 2019 07:55 UTC

Kisah KKN Desa Penari Diduga Terjadi di Songgon, Camatnya Malah Penasaran

SUNSET: Perempuan sedang menikmati sunset di Pantai Banyuwangi. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Kisah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari yang diunggah oleh akun Simple Man di Twitter, viral sepekan terakhir. KKN yang diduga terjadi di daerah Kecamatan Songgon, Banyuwangi, ternyata dibantah oleh camat setempat.

Camat Songgon Kunta Prastawa mengaku tidak tahu di mana lokasi Desa Penari. Sejauh yang dia tahu tidak ada desa yang menunjukkan ciri-ciri yang disebutkan dalam cerita Simple Man. Dia sendiri ikut penasaran di mana sebetulnya tempat kejadian yang menimpa Nur, Widya, Ayu dan Bima (nama samaran) itu.

"Aku sendiri kepingin tahu di mana," kata dia, Selasa 3 September 2019, di Banyuwangi.

Dia mengatakan, warga Songgon juga menyikapi viralnya cerita KKN di Desa Penari dengan biasa saja. Mereka juga tahu setelah ramai diperbincangkan di media sosial.

BACA JUGA: Penulis Cerita Horor KKN di Desa Penari Buka Suara

"Tidak tahu itu Rowo Bayu atau bukan. Masyarakat tidak mempedulikan itu," kata Kunta lagi.

Dalam rilis Pemkab Banyuwangi yang diterima Jatimnet, Kecamatan Songgon, merupakan tempat berkobarnya Perang Puputan Bayu di mana pejuang Banyuwangi melawan VOC dan antek-anteknya pada tahun 1771-1772. 

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi pada tanggal 9 Mei 1995, secara aklamasi menetapkan 18 Desember 1771 sebagai Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba), yang diperingati setiap tahun hingga kini.

Sementara di Songgon sendiri, Harjaba selalu diperingati dengan kirab pusaka, dimana keris, tombak, dan berbagai pusaka ditampilkan dalam pawai desa. Digelar juga kegiatan renungan di malam sebelumnya, untuk mengenang kisah pejuang yang berguguran dalam perang.

BACA JUGA: Cerita Horor KKN di Desa Penari Viral  

"Dulu para pahlawan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, kini tugas kamilah untuk memperjuangkan kemajuan Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam acara napak tilas akhir tahun lalu.