Logo

Kisah Karsidi, Jemaah Calon Haji Penyandang Disabilitas yang Hendak Terbang ke Tanah Suci

Reporter:,Editor:

Minggu, 04 May 2025 05:00 UTC

Kisah Karsidi, Jemaah Calon Haji Penyandang Disabilitas yang Hendak Terbang ke Tanah Suci

Karsidi, purnawirawan TNI-AD yang merupakan salah seorang jemaah calon haji asal Mojokerto berkategori disabilitas saat ditemui di rumahnya, Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Foto: Hasan.

JATIMNET.COM, Mojokerto – Wajah Karsidi nampak semringah saat ditemui jatimnet.com di kediamannya yang masuk wilayah Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto belum lama ini.

Di balik wajahnya yang semringah, pria berusia 74 tahun ini merasa terharu sekaligus senang. Sebab, purnawirawan TNI-AD ini dan istrinya Chusnul Chatijah, 60 tahun termasuk jemaah calon haji yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Pasangan suami istri yang masuk kelompok terbang 12 ini dijadwalkan terbang pada Selasa, 6 Mei 2025. Namun, rukun Islam kelima harus dijalani Karsidi dengan keterbatasan fisik.

Kaki kirinya tidak bisa digerakan akibat terkena tembakan saat bertugas di Timor Timur yang kini telah merdeka dengan nama Timor Leste beberapa tahun lalu.

BACA: 27 Tahun Menabung, Pasutri Penjual Sate asal Jember Akhirnya Berangkat Haji

Karsidi menceritakan, pada tahun 1977, ia ditugaskan ke daerah konflik di kawasan Timor Timur. Saat itu, ia bertugas sebagai prajurit Batalyon 503. Saat bertugas, Karsidi terkena tembakan yang mengenai kaki kirinya. "Saya kena tembak dua kali. Tembakan itu terkena kaki saya," ungkapnya.

Hingga akhirnya, ia bersama prajurit yang lain dipulangkan dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan Surabawa pada tahun 1978.

Namun, peluru yang menyasar itu mengakibatkan kaki kiri Karsidi tidak bisa digerakan. Untuk berdinas, kala itu, ia harus menggunakan bantuan tongkat kaki. Kondisi itu dijalani hingga masa akhir dinas berakhir tahun 2000 di Koramil Mojosari dengan pangkat terakhir Kopral Kepala.

"Ya, sekarang kaki saya itu lurus saja, gak bisa gerak karena lututnya nggak bisa berfungsi," tandasnya.

Singkat cerita, pada tahun 2012 lalu, ia bersama istrinya mendaftarkan diri untuk pergi haji dengan menyisihkan uang pensiun dari menjadi abdi negara tersebut.

BACA: Nabung Puluhan Tahun, Pasutri Penjual Pisang Berhak Berangkat Haji 

Rencananya, ia akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2025 yang tergabung dalam kloter 12. Karsidi pun tak menyangka bisa mendapatkan kesempatan untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

"Ya, sangat senang karena nggak menyangka sama sekali, karena cuma menyisihkan uang pensiunan," ucapnya sambil menangis.

Keberangkatannya ke tanah suci ini ia tak sendirian, lantaran termasuk golongan jemaah haji Disabilitas. Pihak Kementrian Agama Kabupaten Mojokerto menyarankan agar didampingi oleh pendamping yakni anak dan menantunya.

"Saya berangkat sama istri, anak dan menantu. Saya siap berangkat karena saya sehat tidak ada keluhan sakit cuma tidak bisa berjalan," pungkasnya.