Rabu, 29 August 2018 00:56 UTC
Khofifah-Emil, dalam deklarasi pemilu damai yang digelar KPU Jawa Timur. Foto : Dok.
JATIMNET.COM, Surabaya – Calon Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa optimistis pendidikan gratis untuk siswa SMA dan SMK di wilayahnya akan tercapai.
“Yang gratis adalah SPP-nya,” katanya usai pengarahan untuk mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Selasa 28 Desember 2018.
Khofifah, pada masa kampanye pemilihan gubernur, melontarkan program “Jatim Cerdas dan Sehat”. Program itu tertuang dalam Nawa Bhakti Satya yang salah satunya pendidikan gratis dan berkualitas.
Ia yakin program pendidikan itu bisa tercapai. Ia mengatakan sudah menghitung indeks anggaran negara agar mampu membiayai pendidikan bagi warga Jawa Timur. “Semua ada indeksnya, jadi kalau ada SMA favorit yang tinggi, tentuk kami akan cover dengan selisihnya,” katanya.
Sebelumnya, menyusul berlakunya Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, biaya pendidikan SMA dan SMK tak lagi gratis. Regulasi itu mengalihkan kewenangan pengelolaan pendidikan dari pemerintah kota/daerah ke provinsi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur merespons UU itu dengan menerbitkan Surat Edaran Gubernur No.120/71/101/2017 tentang SPP SMA dan SMK 2017. Isinya, menetapkan biasa SPP terendah Rp 60 ribu per bulan dan tertinggi Rp 215 ribu per bulan. SPP terbagi dalam tiga kategori; SMA, SMK Teknik, dan SMK non-Teknik.
Pengalihan kewenangan pendidikan menengah itu mendapat penolakan dari sejumlah kepala daerah. Di Jawa Timur, Walikota Surabaya dan Blitar mengajukan uji materi Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah ke Konstitusi.
Mereka menganggap tak ada jaminan pengalihan wewenang pengelolaan pendidikan itu akan menjadikan pendidikan lebih baik. Tapi uji materi itu kandas.