Logo

Khofifah Pantau Sekolah Rakyat di Probolinggo, Tiga Siswa di Jatim Tak Hadir karena Sakit

Reporter:,Editor:

Senin, 14 July 2025 04:00 UTC

Khofifah Pantau Sekolah Rakyat di Probolinggo, Tiga Siswa di Jatim Tak Hadir karena Sakit

MASUK SEKOLAH. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa siswa Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo di hari pertama masuk sekolah, Senin, 14 Juli 2025. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung pelaksanaan tahun ajaran baru di Sekolah Rakyat jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), Senin, 14 Juli 2025.

‎Kegiatan ini merupakan bagian dari perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap pelaksanaan program pendidikan inklusif yang diusung melalui Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo sebagai salah satu dari 12 kabupaten/kota yang ditunjuk untuk menjalankan program ini.

Khofifah menjelaskan bahwa secara keseluruhan terdapat 1.183 siswa yang terdaftar dalam program Sekolah Rakyat di 12 daerah di Jawa Timur. Namun, sebanyak tiga siswa diketahui tidak dapat mengikuti kegiatan awal karena alasan kesehatan.

‎“Dari total 1.183 siswa yang terdaftar, sebanyak 1.180 siswa hadir hari ini. Tiga siswa lainnya sedang sakit dan telah mengirimkan surat keterangan,” ujar Khofifah.

‎Program Sekolah Rakyat saat ini memasuki Gelombang 1A, sementara Gelombang 1B akan dimulai pada 19 Juli 2025, dan Gelombang 1C dijadwalkan berlangsung pada bulan September 2025 mendatang.

BACA: Intip Serunya Wali Murid dan Siswa Sekolah Rakyat Probolinggo Kunjungi Asrama Baru

‎Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa keberadaan fasilitas asrama di Kota Probolinggo diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan karakter bagi para siswa, selain pendidikan akademik yang mereka jalani.

‎“Asrama bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tempat pembinaan karakter dan akhlak. Selain mendapatkan pendidikan formal, para siswa juga dibekali dengan pendidikan keagamaan dan pembinaan nilai-nilai sosial,” katanya.

‎Di Kota Probolinggo, Sekolah Rakyat memanfaatkan gedung SDN Mayangan 4 sebagai ruang belajar, sedangkan fasilitas asrama disediakan di rumah susun sewa (rusunawa) tiga lantai yang terletak di seberang sekolah.

‎Tahun ini, total 100 siswa diterima, terdiri atas 50 siswa jenjang SMP dan 50 siswa jenjang SMA.

‎Wali Kota Probolinggo Aminuddin menyampaikan pihaknya bakal melakukan pengawasan dan perhatian langsung, terhadap proses awal pembelajaran para siswa di Sekolah Rakyat.

BACA:  Gus Ipul Tinjau Calon Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Orang Tua Siswa akan Diberdayakan

‎"Kami akan pantau langsung program sekolah rakyat di Kota Probolinggo. Untuk sejauh ini, para siswa-siswi sudah siap belajar," kata Aminuddin.

‎Salah satu siswa, Sugita Wania Hapsari, mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat menjadi bagian dari program Sekolah Rakyat. Ia pun sudah siap untuk tinggal di asrama.

‎“Senang bisa belajar di sini dan bersyukur karena dapat tinggal di asrama,” ujarnya.

‎Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus menjadi langkah strategis dalam pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Jawa Timur.